Nama :
Aniisa Rizqi
Kelas :
XII IPA 2
No.Absen :
03
Pagelaran menambah wawasan budaya dan mempererat kebersamaan
Pagelaran
merupakan salah satu tugas mata pelajaran seni budaya yang ditujukan untuk
kelas XII IPA maupun XII IPS yang tentunya bertujuan untuk menambah wawasan
tentang budaya serta untuk mempererat kebersamaan yang terjalin antarsiswa.
Dalam pagelaran kali ini, kami dituntut untuk menampilkan suatu akulturasi
budaya dengan menggabungkan budaya Indonesia dengan budaya luar. Tugas kali ini
dipertontonkan dihadapan banyak orang mencakup guru-guru kami yang kece-kece,
adek-adek kelas kami, dan tentunya orangtua kami yang tercinta, jadi kami harus
memberikan penampilan yang terbaik dan menarik tentunya. Nah, tapi untuk
menampilkan sesuatu yang baggus kami harus berlatih, baik berlatih menguasai
apa yang akan kami tampilkan nantimaupun berlatih mengendalikan ego
masing-masing untuk terciptanya kekompakan, kebersamaan, serta keharmonisan
dikelas kami, XII IPA 2.
Langkah
pertama yang kami lakukan tentunya dengen memilih tema dan budaya apa saja yang
akan kami tampilkan dalam pagelaran tahun ini. Setelah berunding beberapa kali
dan berganti tema beberapa kali akhirnya kelas kami yaitu XII IPA 2 memutuskan
untuk menampilkan akulturasi budaya dari Jepang, Belanda, dan tentunya negara
kita yang tercinta, Indonesia. Setelah itu, kami mencari pelatih-pelatih yang
sekiranya dapat membimbing kami dengan baik dan tentunya dengan harga yang
tidak terlalu mahal. Oh iya, ngomongin masalah harga, kami telah melakukan
penabungan uang secara rutin Rp15.000 tiap minggunya ubtuk hal-hal yang
berkaitan dengan pagelaran sejak awal. Jadi, pelatih dibayar dari uang tabungan
tersebut.
Kami
mendapatkan 2 pelatih, laki-laki dan perempuan. Yang laki-laki biasa dipanggil
Mas Tamakun. Dia mirip loh sama vokalisnya D’masiv sampe-sampe kami nyuruh dia
untuk nyanyi lagu D’masiv dan menirukan gaya menyanyinya vokalis band D’masiv.
Pelatih yang perempuan biasa dipanggil Bu Hesti. Bu Hesti ini adalah guru tari
yang udah sampai luar negeri loh, hebat yaaa.
Siswa
kelas XII IPA 2 dibagi kedalam tiga kelompok yaitu kelompok drama, kelompok
tari, dan kelompok musik. Kelompok drama dibimbing oleh Mas Tamakun, sedangkan
kelompok tari dibimbing oleh Bu Hesti, dan kelompok musik berlatih sendiri
tanpa pelatih karena dikelas XII IPA 2 ini banyak musisinya loh. Nah, setelah
pembagian kelompok itu kami memulai latihan pagelaran. Latihannya nggak tentu,
bisa seminggu dua kali atau seminggu tiga kali, harinyapun bisa hari apa saja
tergantung dari pelatih. Jadi, kalau pelatih bilang latihan ya latihan, kalau
bilang enggak latihan ya enggak latihan, pokoknya kami sih nurut-nurut aja sama
apa yang diucapin sama pelatih kami.
Awal-awal
latihan sih masih senang, tapi semakin lamaaa jadi semakin bosen, semakin
capek, dan semakin ingin cepat-cepat tampil agar nggak ada latihan-latihan lagi
yang menguras tenaga itu. Walaupun saya merasakan hal itu, tetapi kebersamaan
dan kerahatan yang terjalin diwaktu latihan membuatku tetap semangat untuk
melaksanakan latihan pagelaran tersebut.
Aku
masuk kedalam kelompok tari saat pembagian kelompok tadi, jadi aku dibimbing
oleh Bu Hesti. Awal nmenari aku masih kaku dan masih kesusahan dalam mengikuti
gerakan-gerakan yang dicontohkan oleh Bu Hesti, tapi dengan berjalannya waktu
aku semakin luwes dan lihai dalam menari dan aku sudah lumayan bisa menguasai
tarian-tarian yang diajarkan oleh Bu Hesti. Dalam latihan-latihan pagelaran ini
aku merasa jenuh dan agak kesal karena kelompok tari yang latihan melulu, tidak
seperti kelompok drama. Aku mulai merasa kecapekan dengan rutinitas latihan
pagelaran ini yang membuatku selalu pulang sore atau bahkan sampai pulang habis
maghrib. Tidak sedikit teman-temanku yang jatuh sakit akibat dari rutinitas
latihan pagelaran ini. Tapi, rutinitas latihan pegelaran ini sudah seharusnya
dilakukan demi tercapainya harapan kami yaitu dapat menampilkan yang terbaik
saat hari H nanti.
Hari
demi hari berlalu, latihan demi latihan telah kami lalui. Waktu sudah mendekati
hari H sedangkan persiapan kami belum cukup matang. Kami langsung dihujani
latihan dan diberi peraturan pula. Peraturannya macam-macam, mulai dari yang
terlambat denda berapa, yang mbolos latihan denda berapa, dan yang bercanda
saat latihan didenda berapa. Kami semakin ogah-ogahan dalam latihan karena
sudah bosan, apalagi yang kelompok tari, bosene
kelewat. Tapi lagi-lagi ada saja kekocakan yang terjadi disela-sela latihan
yang membuat kami tertawa bersama melupakan lelah yang mendera tubuh kami.
Waktu
semakin dekat, kamipun mulai melakukan latihan gabungan. Drama, tari, serta
musik digabung jadi satu seperti yang akan kita tampilkan nantinya. Nah, nyari
tempat untuk latihan gabungan itu yang sulit, akhirnya kami menggunakan
lapangan bola volley SMA Negeri 3 Pekalongan yang cukup luas dan panas
tentunya. Kami latihan gabungan disitu, anak-anak kelas lain ada yang menonton,
yahh mungkin penasaran dengan penampilan kami yang rame karena musiknya
menggunakan Drum band. Kami sedikit merasa tidak nyaman ditonton oleh anak-anak
SMAGA karena kami ingin memberikan surprise untuk semuanya. Tapi nggak
apa-apalah, toh kami juga yang salah kenapa memakai lapangan bola volley di
SMAGA yang tentunya bebas dilewati oleh anak-anak SMAGA.
Kami
juga tentunya butuh kostum dan make-up untuk penampilan kami dipagelaran SMAGA
yang cuma satu kali seumur hidup. Kami menyewa kostum kelompok tari dan kelompok
dramanya ditempatnya Bu Hesti sedangkan untuk kostum kelompok musik nyari
sendiri. Untuk make-up nya, kami juga memakai jasa dari Bu Hesti sekaligus. Yah
sepertinya kami sudah percaya kepada Bu Hesti untuk memegang peranan yang
penting dalam penampilan kami ini, eh Mas Tamakun juga ding.
Sehari
sebelum pagelaran, seluruh kelas XII baik IPA maupun IPS melaksanakan Gladi
Resik disekolah tercinta, SMAGA. XII IPA 2 mendapat nomor urut 2 untuk
penampilannya dipagelaran tahun ini. Saat Gladi Resik, kami didampingi oleh
para pelatih kami, tentunya Mas Tamakun dan Bu Hesti. Karena waktu yang panitia
kasih untuk Gladi Resik hanya sebentar, akhirnya XII IPA 2 melakukan latihan
ditaman baca. Lagi-lagi ditonton oleh anak-anak kelas lain, tapi nggak apalah
itung-itung buat melatih agar nggak grogi nantinya pas tampil pagelaran.
Saat
hari H, kami semua super sibuk. Berangkat jam 5, make-up nya lama, pakai kostum
juga, waduuh pokoknya sibuk deh. Tapi masih sempet sarapan bareng lohh. Make-up
kurang 1 orang waktu untuk rias sudah habis dan suah harus tampil, sumpah kami
terburu-buru, takut, deg-degan aduuh pokoknya perasaannya campur aduk. Tapi
untungnya waktu nyukup dan kami sempat berdo’a sebelum tampil. Saat tampil
rasanya waktu berjalan sangat cepat, tarian yang kami pelajari dengan waktu
yang lama hanya ditampilkan dengan waktu yang cepat. Setelah tampil, rasanya
legaaaaaa banget.
Akhirnya
pagelaran usai dan menjadi sebuah kenangan yang tak akan pernah aku lupakan
dimasa-masa SMA-ku. Pagelaran ini mungkin akan aku ceritakan kepada anak dan
cucuku kelak. Yang pasti pagelaran ini menjadai kenangan yang paling indah.
Pagelaran ini membuat kami semua menjadi lebih kompak dan mengerti satu sama
lain, dan pagelaran ini juga membuat kelas XII IPA 2 semakin harmonis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu berguna bagiku......