Nama : Hana Zulfania
Kelas : XII MIPA 4
Seni Budaya
My Proction
Pagelaran seni adalah sebuah pertunjukan atau penyajian yang bertujuan
untuk menampilkan suatu gerakan tubuh kepada orang lain. Pagelaran adalah suatu
proses pembelajaran untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan untuk
mengembangan keterampilan dalam berbagai bentuk untuk memproyeksikan dirinya
kepada penonton.
Pagelaran seni pada dasarnya adalah sebuah latihan yang memerlukan kerja
secara sistematik dan juag di jadikan sebagai kegiatan apresiasi seni untuk
mengembangkan kreativitas. Pagelaran ini juga melibatkan dua pihak, yaitu pihak
di tonton dan pihak menonton.
Di SMA N 3 Pekalongan menerapkan pagelaran seni untuk penilaian ujian
praktik Seni Budaya kelas XII. Tema pagelaran seni tahun 2018 yaitu PROCTION
(Progo in Culture Action). Cerita yang dibawakan tiap - tiap kelas berbeda -
beda. Tahun ini panitia Proction mengambil cerita Nusantara. Kelas kami, XII
MIPA 4 mendapat cerita yang berasal dari Sulawesi. Kami bingung akan mengambil
cerita apa yang cocok untuk dibawakan di acara pagelaran nantinya. Kami juga
bingung dalam memilih pelatih. Kami voting melalui whatsapp. Namun, saya
sendiri golongan putih atau biasa yang disebut golput alias tidak memilih
karena pada awalnya saya tidak mengenal semua pelatih yang pernah ditawarkan
oleh Pak Saiful. Saya hanya ikut - ikut
saja waktu itu.
Kemudian, setelah lama memilih, kami memutuskan pelatih yaitu mas Sidik.
Setelah itu perwakilan dari kelas kami ke rumah mas Sidik untuk berbincang -
bincang mengenai pagelaran dan biayanya. Kami tawar - menawar mengenai biaya
latihan, kostum, properti, dan lain - lain. Mas Sidik pun memberikan rincian
dana perkiraan yang dibutuhkan dalam cerita pagelaran seni kami. Kemudian kami
memutuskan untuk mengiyakan dan deal dengan mas Sidik. Kami mendapat jatah 10
kali untuk latihan pagelaran dengan biaya Rp 400.000. Tentunya biaya itu juga
digunakan untuk membuat properti dan keperluan lainnya yang akan diurus mas
Sidik.
Hari pertama latihan kami berkumpul dan perkenalan dengan mas Sidik. Mas
Sidik berbagi cerita pengalaman menjadi pelatih pagelaran seni. Mas Sidik juga
mengajarkan kepada kami cara berakting. Kemudian mas Sidik menguji kemampuan
akting kami.
Hari kedua latihan kami diberitahu tentang cerita yang akan kami bawakan
pada acara pagelaran seni nantinya. Cerita kami berjudul Panglima Lidah Hitam.
Kemudian kami memilih peran yang akan dibawakan. Mas Sidik menguji beberapa
anak untuk berakting dan membaca naskah cerita kami. Setelah itu mas Sidik
memilih Winie untuk menjadi peran utama. Winie berperan sebagai Ratu atau Istri
dari Raja Balinapa. Sedangkan Raja Balinapa sendiri diperankan oleh Fahriza.
Mas Sidik juga memilih narator. Narator yang dipilih yaitu Sifa. Lalu, siapa
yang menjadi Panglima Lidah Hitam? Dan mengaoa disebut Panglima Lidah Hitam?
Dayat dituntuk untuk memerankan Panglima Lidah Hitam. Disebut Panglima
Lidah Hitam karena lidah panglima dalam cerita tersebut berbulu dan berwarna
hitam. Kami membagi peran secara rata sehingga semua warga XII MIPA 4
mendapatkan jatah peran masing - masing.
Seiring berjalannya waktu, hari demi hari kami latihan. Kami juga
menjalankan denda bagi yang tidak berangkat dan berangkatnya telat. Semuanya
tentang uang, uang, dan uang. Belum lagi membayar untuk acara proction tersebut.
Kemudian, kami rekaman sesuai naskah dan peran masing - masing. Kami
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk rekaman. Berhari - hari kami rekaman.
Rekamannya pun tidak satu kali jadi. Butuh berkali - kali percobaan agar hasil
rekaman sesuai seperti yang diharapkan.
Setelah rekaman selesai, mas Sidik menyelesaikan record agar dapat digunakan
ketika latihan. Sebelum record selesai, agenda latihan kami yaitu latihan tari
penutupan. Semua warga XII MIPA 4 menari bersama. Setelah tari penutupan, para
dayang latihan tari kelahiran. Tari ini ditampilkan ketika Ratu dalam cerita yang
diperankan oleh Winie akan melahirkan seorang anak, yaitu panglima lidah hitam
yang diperankan oleh Dayat. Dalam cerita, kalau Winie melahirkan anak laki -
laki, maka Raja Balinapa atau suami Winie akan membunuh anak itu karena tidak
ingi jika anaknya merebut tahta kerajaan. Namun, karena belas kasih Puang
Mosso, yang diperankan oleh Rasyad tidak jadi membunuh panglima itu.
Kematiannya dipalsukan dengan domba yang disembelihnya. Kemudian, warga XII
MIPA 4 yang perempuan latihan untuk tari
pembukaan, kecuali Winie. Setelah record selesai, kami latihan akting dengan recordnya.
Sebelum hari H, malamnya saya menginap di kos Lia dengan Dila, Dinda, dan
Dina. Kami tidak bisa tidur lebih awal padahal harus berangkat pagi - pagi
sekali. Kemudian, kami bangun sekitar jam 3 dan langsung siap - siap dan
gantian mandi. Kami berangkat jalan kaki dari kos Lia ke sekolahan saat matahari
belum menampakkan cahayanya. Ketika akan menyebrang ke sekolah, saya dan Dila melihat
anjing berjalan liar. Awalnya saya menduga anjing itu akan mengejar kami, ternyata
tidak.
Kami rias secara bergantian. Kelas XII MIPA 4 mendapat nomor undi 2 untuk
menampilkan hasil latihan dan kerja keras pagelaran seni kami. Kami menunggu
hingga penampilan pertama berakhir.
Tiba saatnya kami tampil. Menurut saya, penampilan XII MIPA 4 lumayan
bagus dan lebih maksimal daripada saat latihan. Namun, yang membuat kurang
adalah propertinya. Properti kami tidak maksimal, sering jatuh saat penampilan.
Malamnya,
kami menonton four twnty. Dan kami menginap di kos Lia lagi.
Namun, dengan
adanya acara pagelaran seni ini, kelas XII MIPA 4 bisa lebih akrab dan
meningkatkan rasa solidaritas bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu berguna bagiku......