Assalamualaikum
Wr.Wb
(by Anis
Ariana XII IPA 2/04)
Semoga
saat membaca curhatan saya
Pak Saiful dalam keadaan sehat wal afiat. Amin.
Entah siapa yang sudah menciptakan
PAGELARAN sebagai nilai dari ujian praktek Seni Budaya selama ini, yang pasti
pagelaran yang telah saya jalankan tersebut sangat mengesankan. Seperti alur
dari sebuah cerita, dimulai dari 2 tahun lalu saat saya menyaksikan pagelaran
dari kakak kelas, hal itu yang mendasari terinspirasinya saya dan teman-teman
untuk berkarya.
Culture Project adalah sebuah nama
pagelaran anak anak kelas XII IPA-IPS 2013/2014. Kelas saya menunjukkan sebuah
karya dengan judul “culture save country”.
Di dalam penggarapan karya tentunya tidak terlepas dari pro dan kontra, setuju
dan tidak setujunya pendapat, cek cok antar teman yang menimbulkan pergunjingan,
dan musibah musibah yang lain seperti kehilangan helem, kunci motor yang hampir
hilang, kunci motor yang tidak bisa dicabut dari jok motor, kehujanan, kecelakaan
dan yang lebih parah anak anak mengalami sakit (meriang) dengan bergantian antara
satu dengan yang lain, termasuk saya. Oh iya hampir lupa, cek cok dengan
pelatih juga terjadi lho Pak, tapi demi menjaga sopan santun maka kita hanya
pendam saja amarah itu.
Kelas kami sering berpindah pindah tempat
untuk latihannya lho Pak. Hal ini karena kami tidak memiliki markas tetap untuk
latihan. Aula sudah dihuni oleh IPS 1, mau di rumah gak ada yang muat, mau di
rumah pelatih eeh pelatihnya aja jarang di rumah, adaa aja alasannya buat
pergi, ngomongnya sih mau ke luar kota. Jadi seminggu sekali itu kita pernah
latihan di rumah pelatih, aula juga (kalau gak ada IPS 1), karisidenan, GOR,
wapress, lapangan basket dan voli sekolah juga pernah, pernah juga latihan di
sanggar senam CEMPAKA, hahaa paling enak latihan disitu Pak (mbayar tapi),
disini sih cuma yang cewek cewek aja, ih disana malah buat foto foto aja selain
sedikit latihan, yaiyalah jelas ada kaca kaca sama bola dan properti senam gitu
masak gak narsis kan rugi, hehee. Dan yang lebih parahnya pernah di rumahnya
Nining, itu ide gila gak tau siapa pencetusnya, pokoknya gak efisien banget Pak
latihan disitu. Susah Pak saya mendiskripsikan keadaannya. Akhirnya pada pindah
tempat ke sekolah, dijalan ada teman saya yang jatuh dari motor, kasihan banget
sumpah Pak, udah gitu kita kan bawa buah buah an niatnya mau ngelotek, eeh buah nya pada jatuh di
jalan, halaah bukannya nolongin malah pada ketawa.
Namun, dibalik musibah musibah itu,
terdapat suatu hikmah atau anugrah atau apalah disebutnya, yaitu suatu
pengalaman berharga untuk membangun suatu kerjasama, kekompakkan dan sebetulnya
membangun solidaritas serta kerukunan juga kalau kita sadari. Saya sendiri,
yang tadinya sedikit asing dengan teman teman yang lain, setelah rutin latihan
bertemu terus jadi hapal karakter masing masing. Serta dapat menjadikan kita
sebagai siswa yang menghargai waktu, taat aturan, disiplin, kreatif, dan rela
berkorban (tidak berangkat les) demi kepentingan latihan.
Walaupun sebenarnya kelas ku kalah start
untuk memulai latihan, namun pada akhirnya kami dapat menunjukkan yang terbaik.
Waktu pementasan sejujurnya saya merasa kecewa dari segi kostum, make up, dan
musik. Sumpah Pak, kostum dan make up tidak begitu nyaman (make up kaya ondel
ondel, kostum nya keburu buru natanya jadi gak rapi). Kalau masalah musik, saya
tidak meragukan pemain, tapi sepertinya banyak kesalahan teknis dari alat
alatnya mungkin, karena saat closing
kami harus menunggu cukup lama untuk beresnya musik. Karena hal itu kami jadi
kurang semangat seperti biasanya latihan. Namun, untuk drama sih puass banget.
Oh iya, kelas kami telat latihan karena terjadi perbedaan pendapat untuk
memilih pelatih, serta konsep yang belum matang, akhirnya kita dapat pelatih
yang mungkin kurang sregg dan harus latihan ekstra untuk menyeimbangi kelas
yang lain. Hufffff.
Seringgg banget Pak aku merasa sebel
banget sama teman teman, gimana gak sebel kalau kesannya kaya pemaksaan dan
ngomongin di belakang gitu si Pak. Pernah ada masalah, ada satu orang, eh malah
dua orang pak yang kayak jadi pengadu domba antar kubu si ketua dan teman teman
lain, hmm untung aku ada di tengah yang menerima tampungan curhatan dan
memberikan sedikit saran. Sempet sebel juga sih sama dua orang itu, hmm
kayaknya sampai saat inipun mereka masiih aja didiemin sama temen temen,
ngomong sama mereka tu kalau penting penting aja, kalau enggak ya gak ngomong.
Masalah waktu sering banget debat sama
jadwal les yang setiap bimbel berbeda harinya. Duuh hari minggu sih emang semua
pada bisa, tapi yeileeh hari minggu mau buat isitirahat dong harusnya setelah
semingguan lelah sekolah. Ada lagi yang usul buat jam malam, duuh gilee izin
buat pulang sore terus aja udah beruntung boleh eeh mau nglunjak sampai malam,
mungkin kagak pulang aku Pak. Hehee. Tapi tenang latihannya jam malam hanya mitos,
mau latihan dimana cobak? SMAGA? Hihihii ntar ada yang ngikutin latihan lho :D
Ada satu teman saya, eheem tak
usahlah saya sebut namanya pasti seluruh
dunia pun sudah tau. Orang ini menjadi kontroversi. Gimana enggak? Latihan cuma
ikut untuk satu dua tiga empat kali, pokoknya bisa dihitung. Alasannya sih
klise yaitu .... “gak diizinin tantee”. Yaa untung nya kita anak anak yang baik
jadi mengizinkan laah kalu dia gak bisa ikut, tapi konsekuensnya dia harus
membayar denda yang lumayaan banyak daan dapat peran yang dikitlah (maaf yaa
tapi pasti dia tau alasannya). Untungnya dia juga orangnya cepat tanggap, jadi
diajarin satu dua kali langsung bisa. Cieee. Hehee.
Masalah dana, tidak terlalu saya pikirkan
sih Pak, alhamdulillah saya sanggup melunasi, serta denda denda akibat
keterlambatan datangpun saya tidak terlibat (yeyy!). Namun sangat disayangkan,
kelas lain dapat menggunakan sisa uang untuk acara makan makan. Kelasku yang
masih hutang saja banyak, belum lagi pembayaran pelatih yang lumayan menguras dana
pemasukkan. Saya harappp sekali semoga teman teman dapat melunasi yaa.
Pernah beberapa kali kelas lain
kecolongan, akhirnya kelas ku tau kalau mereka mau nampilin apa. Minder juga
sih awalnya karena kelas lain yaa bagus gitu konsepnya kayaknya menarik, duuh
kalah gak yaa kelasku? duuh kelasku bagus juga gak ya? Ntar gimana kalau kelas
ku gak ada yang tepuk tangan? Hoaaaa anak anak pada berpikiran gitu semua, tapi
hal itulah yang membuat kelas ku berpacu semangatnya untuk ikut membuktikan
bahwa kelas ku juga patut untuk ditunjukkan ke khalayak ramai untuk mendapat
tepuk tangan yang meriah.
Yeee pagelaran pun berjalan dengan
lancar, aku saluuut buat teman teman semua yang udah mau tahan malu, tahan
grogi, dan tahan banting *eh. Bangga punya temen vemen yang jago akting ;). Oiya
awas aja kalau sampe Pak Rozak kurang bangga sama kelas kita :p. Oh iyaa dimana
Mr. Yulianto NF yaa saat pagelaran berlangsung? (masih jadi tanda tanya buat
anak anak lho Pak).
Yaah begitulah curhatan saya, pada
intinya seperti itu yang saya alami. Karena kalau ngomongin suka dukanya
pagelaran sepertinya tak kan ada habisnya. Hehee. Yang terpenting saya sangat
berterima kasih kepada Allah Swt, doa ortu saya dan ortu teman teman saya, guru
BK yang sudah menempatkan saya di kelas XII IPA 2 (luar biasa sekali anak
anaknya), Pak Saiful dong tentunya yang sudah menyediakan tempat bagi kami
untuk menunjukkan bakat dan kreativitas, Pak Rozak selaku presiden utama negara
SMAGA, teman teman XII IPA 2 yang sudah melewati hari harinya untuk latihan
bersama, Bu Cici wali kelas ku, kelas XII IPA IPS (yang diakhir acara
menunjukkan keakuran dalam hal goyang bersama), guru guru ku yang selalu
senantiasa lucu :D, seluruh warga SMAN3 Pekalongan yang telah mendukung acara
PAGELARAN, dan seluruh masyarakat yang sudah menjadi penonton yang telah
memberikan riuh tepuk tangan untuk kesuksesan penampilan kami. Serta untuk
semuanya yang mungkin belum saya sebutkan. Terima kasiiiihhh. Arigatooo.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Salam
Manis
(Anis
Ariana XII IPA 2/04)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu berguna bagiku......