Nama :Dewi Shofairoh
Kelas/No :XII IPA 1/ 07
Bersemangat, Tertawa, Menangis, Bahagia...
Bersama Pagelaran Seni
XII IPA 1
Pertama-tama mulai dari persiapan
memilih tema pagelaran, kita satu kelas bermusyawaroh bersama dan akhirnya
sepakat dengan kolaborasi antara tarian jawa dengan america hip-hop. Setelah
itu kita membagi tugas antara lain : penari jawa, penari hip-hop, pemusik(gamelan),
dan crew. Crew disini yaitu yang menyusun naskah, menceritakan kehidupan
pedesaan dan menari pada saat kolaborasi.
Aku sendiri sebagai pemusik, yakni
gamelan.
Selain ada perjanjian antara satu
kelas, grup dari gamelan pun mempunyai sanksi jika terlambat. Yakni
mengelilingi lapangan yang ada di SMA Masehi. Sanksi tersebut sesuai dengan
keterlambatan yang dilakukan, yakni sesuai dengan batas waktu yang telah
disepakati.
Hari pertama latihan, kita (grup of
gamelan) sepulang sekolah berangkat dari SMA 3 Pekalongan menuju ke SMA Masehi
untuk latihan gamelan. Setelah sampai, kita perkenalan terlebih dahulu dengan
alat musik tersebut yang dipandu dan dilatih oleh pelatih kita yaitu Bapak
Darsono.
Aku dapet bagian memainkan alat
musik Bonang Barung. Sebelume aku dapet’e yang Bonang Penerus, tapi akhirnya
aku pindah memainkan punya’nya farid, yakni Bonang Barung.
Awalnya, aku berfikir kalau
memainkan alat musik tersebut sangatlah mudah, tapi ternyata susahnya bukan
main, karena harus bisa koordinasi secara tepat. Setelah beberapa kali latihan,
aku belum bisa mengkoordinasi alat tersebut, sampai harus latihan memakai kayu
yang dipukulkan ke meja bersama farid. Kebetulan farid itu yang dapet bonang
penerus, jadi kita latihane selalu harus bareng, soale saling memengaruhi.
Farid yang memainkan bonang penerus yaitu dengan menyela ketika aku main Bonang
Barung.
Aku sangat frustasi saat itu, karena
aku gak bisa-bisa sampe beberapa kali latihan, kira-kira sebulan. Aku gak tau
harus minta ganti alat sama siapa, soale temen-temenku gak ada yang mau
memainkan alat ku itu. Temen-temenku udah pada nyaman dengan alat yang mereka
pegang. Dan mereka gak mau pindah alat. Soale alat yang aku pegang dan farid
pegang itu kebetulan lumayan susah. Dan akupun gak tau apa yang harus aku
lakukan. Aku benar-benar gak bisa. Dan ternyata Bonang Barung itu adalah
sebagai kunci dari gamelan. Aku pun tambah shock, sebagai kuncinya tapi kok
malah belum bisa koordinasi dengan alat tersebut. Dan suatu ketika Pak Darsono
mengucapkan kata-kata untukku, karena aku sering bilang “pak,, susah...aku
belum bisa terus”. “mbak.. mainlah dengan menggunakan perasaan, satukanlah
perasaan anda dalam bermain musik, kamu hanya belum bisa merasakan itu.” Kata
Pak Darsono. Dan suatu saat ketika aku latihan gamelan lagi, Akhirnya aku pun
mencoba untuk memainkan alat tersebut dengan perasaan , dan akhirnya
Alhamdulillah aku bisa. Akhirnya aku bisa...!! aku seneng banget, nanti tinggal
ngapalin not nya doang. Aku pun bisa mengikuti lagu tersebut namun masih
melihat notnya. Nanti tinggal ngapalin not itu. Dan itupun bukan sekedar
ngapalin tok, lagi-lagi dengan perasaan. Karena pemusik itu mengiringi lagunya.
Harus bisa merasakan/menikmati lagu tersebut sesuai dengan iramanya.
Akupun tidak pesimis dan frustasi
lagi, aku malah bersemangat untuk latihan. Gak nyangka, ternyata dengan
perasaan itu mucullah koordinasi yang benar. Setelah bisa bermain alat musik
itu aku pun seneng banget, gak nyangka juga, ternyata gak susah seperti yang
aku bayangin sebelumnya. Dan dengan bersemangatlah sesuatu itu dapat terjadi.
Gamelan
dapet latihan 2 kali dalam seminggu. Dan wajib di hari minggu untuk latihan
bersama satu kelas disekolahan.Sebagai pantauan anak satu kelas sesuai dengan
tugas/bagian-bagiannya. Jadi latihannya total 3 kali dalam seminggu.
Selama latihan akupun merasa capek
dan sering dimarahi ortu soale pulang sore terus. Apalagi ketika menjelang hari
H nya, latihan setiap hari dari pagi sampe sore. Oh ya, ketika menjelang hari
H, kita pun satu kelas menyiapkan properti yang akan ditampilkan dipagelaran,
membuat lesung, mengecat gabus, dll. Aku pun seneng banget, bisa kumpul bareng
teman dan tertawa bersama, bersemangat bersama...JJ
Disela-sela pada saatkita membuat
properti, ada masukan dari pelatih kita yaitu Pak Trinil, kita semua dibuat
menangis (khususnya yang cewek). Kita diberi motivasi agar kita tak
bermalas-malas, yang paling membuat aku menangis adalah saat Pak Trinil
mengucapkan “apa kalian gak memikirkan orang tua yang sudah memberi uang untuk
pagelaran ini, apa kalian nggak malu ketika orang tuamu tahu ternyata anaknya
nggak sungguh-sungguh, malah bermalas-malasan!! apa kalian gak malu ketika
tampil didepan orang tua nggak memuaskan!! Cobalah untuk merenungkan hal ini
dan pikirkan dengan matang, keberhasilan ada di tangan kalian sendiri” aku pun
nangis tersedu-sedu... aku sangat sedih, aku membayangkan orang tuaku sejenak,
mereka yang telah mengeluarkan uang dan aku takut mengecewakan mereka. Akupun menangis
lagi... hiks
Menjelang hari H tersebut, kita
semua latihan di SMA Masehi sambil hujan-hujanan demi kelancaran pagelaran.
Setelah selesai latihannya, kita semua menyempatkan untuk berfoto bersama satu
kelas lengkap dengan properti di bawah guyuran hujan. Pokoknya seneng banget,
kebersamaan kita semua sangatlah berarti.
Oke, selanjutnya aku akan bercerita
pada waktu gladi bersih, tepatnya di sore hari. Pada saat gladi bersih pun kita
semua membawa properti kita yang sebelume di buat di gor jetayu akhirnya di
bawa ke smaga, bagian kita untuk tampil di gladi bersih pun telah tiba. Kita
pun bersiap-siap untuk tampil di gladi bersih itu. Dan lagi-lagi kita
berhujan-hujanan lagi. Hmmm senengnyaaaa..
Disini aku bermain-main dengan
perasaan dan itu pun terasa sakit bagi grup gamelan kita. Karena yang gamelan
belum nyoba sama sekali, karena alat-alat gamelan masih dikuasai oleh kelas
sebelahLL,
hingga maghribkita semua baru nyoba. Alat-alat itu terdengar sangat asing di
telinga kita. alat tersebut merupakan alat dari dinas pariwisata, berbeda
dengan kelas kami yang menggunakan gamelan dari SMA Masehi. Kita semua kaget,
bunyinya berbeda jauh, suaranya kecil banget, nggak keras kyak yang ada di
Masehi. Dan kita pun agak kecewa. Namun harus bagaimana lagi. Itulah yang harus
dihadapi kita.
Kita pun baru mencoba alat tersebut
selepas maghrib. Akhirnya kita mencoba memainkan 3 lagu yang akan dimainkan
oleh kelas kami. Yakni : Gambang Suling, Ojo di Pleroki dan Prahu Layar.
Setelah itu, kami pun pulang untuk beristirahat (tidur) dirumah.
Setelah itu, khusus yang cewek
pagi-paginya berangkat jam 5 untuk persiapan make up. Setelah semua anggota
dimake up, aku pun deg-degan menunggu giliran kelasku. Kelasku dapet nomor urut
5. Beneran dah,,, ni jantung berdetak keceng banget, aku takut terjadi demam
panggung. Setelah giliran kelasku tampil, aku sama sekali gak canggung, gak
deg-degan, dan merasa biasa-biasa aja. Aku pun bisa memainkan alat musik itu
dengan baik. Aku gak nyangka, ibuku dan kakakku berada lurus didepanku... aku
seneng banget..JJ
Moment yang sangat menyentuh banget
itu saat nyanyi’in lagu gebyar-gebyar. Sekejap aku berpikir mengenai rasa
nasionalisme kita dengan mengibarkan bendera dan formasi pembentukan bendera
dari bendera merah terus gabung sama bendera putih. Dan yang gamelan turun
dengan formasi tertentu serta sebagai paduan suara dalam menyanyikan lagu
gebyar-gebyar.
Setelah formasi bendera tersebut
menyatu menjadi merah putih, SiDalang (Bimantara) pun memberi aba-aba untuk
berhormat kepada sang merah putih. Dan para penonton pun ada yang tersentuh
hatinya sehingga mereka langsung refleks berdiri dan berhormat kepada sang
merah putih. Kami pun yang melihat itu jadi tersentuh, dan seneng, serta
bahagianya nggak karuan... :-D dalam hati pun berkata “Terima kasih banyak...
telah mendukung kami”
Akhirnya pagelaran kelas kami pun
selesai... kami semua seneng banget...
kita semua bahagia... dengan adanya pagelaran ini, kekerabatan kita pun
menjadi dekat, dan akhirnya kita bisa mengetahui karakter teman kita...
Dan
dengan adanya pagelaran ini, maka dapat diambil hikmah yaitu semua jenis
pekerjaan (berat) atau apapun itu, jika dilakukan dengan bersama-sama maka akan
terasa ringan, dan sebaliknya jika pekerjaan itu dilakukan secara individual
maka akan terasa sangat susah. Dan dengan adanya pagelaran ini kita semua menjadi
fresh, serta kekerabatan kita semakin erat J
Sekian,,
Terima
Kasih.....
Pekalongan,
25 Januari 2014
Ditulis
Oleh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu berguna bagiku......