NAMA : BIMANTARA YOGA P
KELAS: XII IPA 1
NO : 6
|
Hmmmmmmm....... Pagelaran....sebuah kata yang
tidak lagiasing di telinga...
Mendengar kata pagelaran
pasti semua orang bisa membayangkan dan memikirkan di dalam benak diri
masing-masing. Kebanyakan orang pasti memikirkan hanya sebuah pementasan karya
seni, suatu pertunjukkan semata, namun bagi kami pagelaran ini merupakan harga
diri kami dan ajang untuk mengekspresikan membuktikan bahwa kami dapat,mampu
melakukan sebuah pertunjukan,pementasan yang menghibur dan bermakna....
THE BEGINING
|
Kami kelas XII mendapat
tugas untuk melakukan sebuah pagelaran yang bertemakan “AKULTURASI BUDAYA MANCA
DENGAN BUDAYA ASLI” .
Perdebatan pun mulai
terjadi untuk menentukan apa yaang akan ditampilkan oleh kami. Ada yang
mengusulkan budaya ini d kombiasi sama inilah itulah ini itu ini itu ndadekke
sirah mumet. Setelah melewati perdebatan yang sengit, mengharukan, dan
menegangkan akhirnya lahir satu gagasan(ide) tentang akulturasi antara tari
jawa (INDONESIA) dan tari hip hop(AMERIKA). Ide itu di pentaskan melalui drama
musikal.
Berikutnya kami mencoba
membuat bagan rencana kegiatan untuk mempersiapkan pagelaran, dari pemilihan
pelatih untuk tari hip hop, pemilihan pelatih tari jawa dan berapa kali latihan
bersama di adakan dalam satu minggu, membagi peran anak-anak untuk di posisikan
menjadi apa...
Dari hasil rembugkan itu
diperoleh :
1.
Pelatih Hip hop :
Mas Tyo
2.
Pelatih Tari Jawa : Bu nanik
3.
Latihan bersama di adakan 2
kali seminggu hari sabtu dan minggu
4.
Pelatih Koreografi : Mas Trinil
THE
LATIHAN
|
Pada
bab ini sangat banyak sekali percekcok kan,beda pemahaman satu sama lai,diskoordinasi
antar teman dan liya liyane wes ah ....
Untung
lah di saat yang kritis,gaswat itu kami
di pandu oleh mas trinil salah satu anggota dewan kesenian pekalongan. Ia
membantu baik secara fisik maupun non fisik.
Secara
fisik mas trinil membantu membuat koreografi drama,mengajari bagaimana
BERDRAMASISASI di depan penonton dan membantu kami membuat properti untuk
tampil dalam pagelaran.
Secara
Non fisik mas trinil mengajari bagaimana caranya agar terus kompak dalam
latihan lan sakkabehane. Ia juga memotivasi kami di saat kami malas untuk
latihan pagelaran.
Pernah
pada suatu hari kami malas untuk latihan, pokokke pingin libur lah pas
kui...mas trinil lalu mengumpukan kami,kemudian kami disuruh duduk membentuk
lingkaran lalu ia berkata kepada kami..
Mas
Trinil: “ Coba renungkan dalam hati......, Ini latihan untuk kalian sendiri ben
pas tampil kuwi apik, Nek elek kuwi sopo sing isin. Tentune bukan saya. Ini
pagelaran kalian,kalianlah yang harus bertanggung jawab baik dan buruk nya
penampilan kalian....,,Wes saiki renungke “
Kami
pun tersadar bahwa berharganya latihan ini agar sukses pada saat tampil....
Susah,senang,lapar
dan haus kami alami bersama pada saat latihan dan hebat nya......
HUJAN DERAS PUN KAMI MASIH TETAP LATIHAN .....
THE SHOWTIME
Hari yang di tunggu
tunggu dan di nanti- nanti pun tiba kami berangkat ke sekolah jam 5 pagi . Mengapa
jam 5 pagi....???? di karenakan kami akan di rias untuk tampil
pagelaran,briefing dengan orang yang mengatur sound system tapi wong tukang
sound systemme rak paham-paham. Sebelum tampil kami melihat penampilan
pagelaran dari kelas XII lainya..
Owh ya kami mendapat
nomor urut 5 jadi sekitar jam 10 an kami akan tampil. Penampilan dari kelas
lainya bagus bagus, akhirnya saatnya pun tiba yaitu penampilan dari kami, rasa
gugup pun mulai melanda, keringat panas dingin pun mulai mengucur deras sederas
aliran sungai kali loji....XD
Sebelum tampil di panggung kami berdoa bersama dipimpin oleh
mas trinil agar di beri kelancaran dalam penampilan. And this is the showtime
diawali dengan gamelan dan lagu gambang suling yang dinyanyikan saya dan Aisah.
Kemudian dilanjutkan dengan prolog tentang kehidupan orang desa yang damai dan
tenteram. Kemudian munculah Fajril dan Afif membawa cangkul dan tariannya.
Tak lama kemudian munculah tari hiphop yang menginterupsi
warga desa, padahal adegan ini sangat bagus namun sedikit menjadi “KURANG”
karena diskoordinasi antara penari dan wong tukang sound sistem. Padahal kami
sudah mengatakan kepada wong tukang sound system untuk memulai music hiphop
setelah salah satu dari penari hip hop Novan(orang yang membawa tape) menekan
tombol “on” di tape nya. TAPIII wong tukang sound system nya memulai lagu hip
hop sebelum Novan menekan tombol “on”. Untung saja para penari hip hop bersikap
profesional dan langsung menyesuaikan dengan irama lagu hip hop...
Karena khawatir
kesalahan yang dilakukan oleh wong tukang sound system saya pun khawatir akan
terjadi hal yang serupa akhirnya saya harus turun tangan wira-wiri dari
panggung dan tempat wong sound system. Terhitung 6 kali saya mondar-mandir....
-_-
Setelah tarian Hiphop
berakhir terjadi drama cekcok kecil antara hip hop dan warga desa kemudian
disambung dengan gamelan dan lagu “ Ojo di Plerok’i” yang dinyanyikan oleh saya
dan Aisah sebagai dalang dan sinden.
Gamelan berakhir penari
jawa beraksi di depan penonton dengan lemah gemulai. Kemudian drama kecil yang
menggambarkan penari hip hop dan jawa setuju membuat kolaborasi dan mereka mengajarkan
tarian mereka masing2.
THE
CLIMAX
|
Klimaks dari penampilan
pagelaran kami yaitu ketika akulturasi antara penari hip hop dan penari jawa
terjadi, diawali dengan penari jawa lalu disusul penari hphop dan akhirnya
akulturasi dua tarian tsb.
Penutup penampilan kami
adalah ketika bendera merah putih berkibar di lapangan basket walaupun gak
sesempurna anggota paskibra namun yang penting makna nya.... ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu berguna bagiku......