Nama :
Fadila Aprilliyani
Kelas :
XII MIPA 4
No. Absen
: 12
CERITA PAGELARANKU
Pagelaran
adalah suatu kegiatan dalam rangka mempertunjukkan karya seni kepada orang lain
(masyarakat umum) agar mendapat tanggapan dan penilaian. Pagelaran pada tahun 2018
di SMA negeri 3 Pekalongan diberi nama
Progo In Culture Action (proction) dengan mengangkat tema fiksi tradisional. Pagelaran
pada tahun 2018 juga menampilkan guest star yang populer di kalangan remaja
karena lagunya yang enak didengar yaitu fourtwnty.
Pada saat
kelas X, siswa-siswi mulai diajarkan oleh guru mapel seni budaya untuk membuat sebuah
pagelaran kelas guna mempersiapkan pagelaran di kelas XII. Kita diberitahu kalau
pagelaran seni kelas XII nantinya akan diadakan pada awal semester karena supaya
tidak mengganggu belajar kelas XII dan supaya mereka bisa fokus pada ujian
nasional (UN). Pada saat kenaikan kelas
ada beberapa siswa yang pindah kelas karena adanya pemilihan lintas minat. Di
kelas XI ini kita mulai diberi referensi oleh Bapak Shaiful selaku guru mapel
seni budaya mengenai pagelaran. Mulai dari awal mula pembentukan panitia
pagelaran sampai dengan hari h pagelaran. Pak Shaiful juga memberikan nomor telepon
dari beberapa pelatih yang sudah dipercaya oleh sekolah karena telah melatih di
SMA 3 Pekalongan ini pada tahun-tahun sebelumnya. Kami sekelas pun mulai
mendiskusikan pelatih mana yang akan di pilih pada kelas kami.
Tidak
terasa, kelas XI telah berlalu begitu cepat dan sekarang kita telah menduduki
bangku pada kelas XII. Panitia pagelaran sudah mulai dibentuk dengan ketua
Yusuf Akbar Wibisono dari kelas XII MIPA 3. Setahu saya, Yusuf Akbar Wibisono
yang akrab dipanggil Wibi mengajukan diri kepada Pak Shaiful untuk menjadi
ketua panitia pagelaran dan pengajuan diri itu pun diterima oleh Pak Shaiful.
Kepanitian ini diikuti oleh siswa yang ingin menjadi panitia pada acara pegelaran.
Saya tidak mengikuti kepanitiaan ini karena saya berpikir jika saya mengikuti
kepanitiaan ini waktu saya untuk istirahat berkurang.
Setelah
terbentuk panitia, mereka mulai menentukan tema dan nama dari kegiatan
pagelaran ini karena setahu saya tema dan nama pagelaran dari setiap tahun
berbeda-beda. Menurut isu, tema yang akan diambil yaitu tentang dongeng seperti
frozen, cinderella, snow white, dan lain-lain. Tetapi para panitia
mempertimbagkannya karena jika mereka mengambil tema tersebut kostum yang akan
digunakan pada saat pagelaran akan sulit didapat sehingga mereka pun memutuskan
untuk mengambil tema fiksi tradisional. Setelah penentuan tema, perwakilan dari
setiap kelas disuruh untuk mengambil kocokan. Awalnya kelas saya mendapatkan
daerah Papua, anak-anak kelas mulai kebingungan karena pakaian adatnya. Untungnya
bisa ditukar dengan kelas lain dan kelas saya mendapatkan daerah Sulawesi.
Setahu saya juga pada daerah Papua dihapuskan dan digantikan dengan daerah
lain.
Setelah
mendapatkan daerah, kami pun mulai mendiskusikan siapa pelatih yang akan
dipilih. Kelas kami menghubungi dua pelatih yaitu Mbak Tantri dan Mas Sidiq. Setelah
kami menghubungi mereka berdua, Mbak Tantri membalas pesannya terlebih dahulu.
Tetapi teman-teman menyarankan agar memilih Mas Sidiq saja, sehingga kami pun
memilih Mas Sidiq untuk menjadi pelatih. Beberapa anak pun menemui Mas Sidiq
untuk membicarakannya lebih lanjut. Sebelum kami benar-benar memutuskan Mas
Sidiq, ada yang menyarankan agar memilih Pak Bimo sebagai pelatih. Tetapi kita tidak
memilih Pak Bimo karena sudah membicarakan
masalah biaya dan lainnya di Mas Sidiq, jadi kelas kami pun mengambil
Mas Sidiq sebagai pelatih.
Kami pun
mulai latihan. Kami latihan setiap hari Sabtu sore di pendopo. Pada pertemuan
pertama kami dan Mas Sidiq latihan blocking dan memilih cerita yang cocok buat
kelas kami. Pada pertemuan kemudian kami pun membagi peran. Pada saat pembagian
peran, ada beberapa orang yang belum mendapatkan peran kemudian di bagi lagi
pada hari berikutnya karena kami mendapatkan latihan maksimal 10 kali.
Setelah pembagian
yang dirasa sudah rata, akhirnya mulailah latihan opening. Yang membuat saya
dan beberapa teman saya marah pada saat latihan opening yaitu pelatih bilang kalau
tarian opening dilakukan oleh semua siswa. Tetapi pada saat akan latihan menari,
pelatih meminta beberapa orang untuk menari. Hal tersebut yang membuat saya dan
beberapa teman saya marah. Setelah pembagian peran dan latihan opening selesai,
kemudian kami melanjutkan rekaman dan latihan closing.
Pada saat
rekaman pertama, baru beberapa orang yang sudah rekaman karena waktu sudah sore
dan banyak yang izin karena ada keperluan. Jadi untuk sisanya dilanjutkan lain
hari. Setelah itu kami latihan tarian closing. Pada hari selanjutnya, pelatih
memberitahukan kepada kelas kalau latihan maksimal 10 kali, kami pun bingung
karena kami belum siap apa-apa. Closing juga belum kompak, opening juga baru
satu kali diajarkan. Kami pun bingung dan akhirnya kami meminta solusi kepada
wali kelas kita, akhirnya kami berbicara kepada pelatih dan akhirnya kami di dampingi
sampai hari h pagelaran.
Beberapa
hari menjelang pagelaran, saya dan beberapa teman saya yang tidak ikut opening
merasakan sebuah ketidakadilan, akhirnya kami pun meminta kepada pelatih untuk
diikutkan dalam tarian opening. Permintaan kami itu di tolak oleh pelatih dan akhirnya
kami pasrah. Tetapi setelah latihan selesai, tiba-tiba pelatih mengizinkan kami
untuk mengikuti tarian opening. Kami pun merasa lega karena kami mendapatkan
keadilan. Akhirnya kami pun berlatih kepada teman-teman yang sudah diajarkan tarian
opening.
Pada saat pagelaran
kurang 3 hari, kami semua melaksanakan gladi kotor. Kebetulan kelas kami mendapatkan
giliran tampil pada jam 9 malam ke atas dan kami pun selesai jam 11 malam.
Keesokan paginya kami mempersiapkan properti untuk pagelaran. Pada saat hari h
pagelaran, kami semua di suruh untuk berangkat jam 3 pagi karena pada saat itu
kelas kami tampil nomor 2. Hal itu merupakan suatu tantangan yang berat bagi kami
karena jam 3 masih terlalu pagi. Akhirnya kami pun menginap di rumah teman kami
yang rumahnya dekat dengan SMA.
Kami pun
berangkat jam 3, tetapi ada beberapa yang berangkat lebih dari jam 3. Setelah
semua selesai di make up dan akan tampil. Kami bingung karena peran utama kelas
kami dengan sebuah keunikan dengan lidah warna hitam, lidahnya belum diberi
warna. Kami pun panik karena tidak tahu harus berbuat apa. Kemudian pelatih kami
datang dan memberikan warna hitam pada lidah sang pemeran utama. Akhirnya
giliran kami tampil pun datang, awalnya semua ribut karena properti yang kami
gunakan jatuh terkena angin. Bahkan pohon kelapanya pun menimpa salah satu
teman saya, untungnya dia tidak kenapa-kenapa.
Penampilan
kami pun telah selesai. Rasanya lega sekali karena telah menampilkan semuanya.
Kemudian kami pun foto bersama. Setelah semua sudah tampil kami pun pulang dan
pada malam harinya kami menonton konser dari guest star yaitu fourtwnty. Pagelaran
yang melelahkan sekaligus tak terlupakan. Saya sangat senang karena kegiatan
pagelaran ini bisa menambah kekompakan di kelas kami dan bisa melatih siswa untuk
bertanggung jawab. Semoga pagelaran di SMA Negeri 3 Pekalongan bisa berjalan
dengan baik dari waktu ke waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu berguna bagiku......