Rabu, 01 April 2009

PEKALONGAN HARI JADI KE 103

Tanggapan, komentar, kritik dan saran ulang tahun ke -103 Kota Pekalongan
Oleh : SAIFUL FALLAH,S.Pd
SMAN 3 PEKALONGAN

Pekalongan adalah sebuah kota santri dan industri batik yang sedang giat-giatnya melakukan pembangunan dari semua bidang. Pada awal otonomi ini saya lihat perkembangan cukup pesat. Di mulai dari pergeseran pemilihan kepala daerah yang langsung di pilih rakyat. Dengan adanya kepala daerah yang langsung dari unsur rakyat dan birokrasi seperti dulu, memang saya lihat adanya perkembangan pesat dalam pembangunan di kota Pekalongan ini, misalnya dalam bidang kinerja aparatur dan bawahannya, kepala daerah selalu menekankannya PELAYANAN, tanpa pandang bulu. Semua kepala instansi, kepala sekolah, kepala desa selalu harus punya jiwa pelayanan, bukan lagi minta di layani.Tak segan-segan kepala daerah langsung meneri peringatan atau memutasi kepala-kepala instansi atau pegawai yang bermasalah.
Dalam bidang perumahan kepala daerah mengatasi perumahan kumuh dengan membuat rumah susun, sehingga mendapat penghargaan. Bidang kesehatan kepala daerah juga membuat rumah sakit baru demi pelayanan kesehatan tanpa memandang bulu, seperti halnya rumah sakit swasta.
Di bidang kesejahteraan pegawai walaupun gaji naik dari pemerintah pusat, namun kesejahteraan dari pemda terus menurun dengan adanya efisiensi yang konon karena kerja berbasis kinerja. Ini kami rasakan dari adanya hilangnya honor kemeng (kelebihan mengajar ) yang cukup membantu kami para guru yang mengajarnya lebih dari jam yang telah di tentukan ataupun kesra lauk pauk yang tidak ada bagi pegawai di kota ini.
Dalam bidang pendidikan, kami mengharap adanya peningkatan mutu pendidikan, diantaranya melalui pemberian bantuan sarana prasarana pendidikan, peningkatan profesionalisme tenaga pendidik dengan memberi beasiswa pendidikan, peningkatan kesejahteraan bagi pegawai tetap maupun pegawai tidak tetap. Dalam HUT kota Pekalongan ke-103 kami juga mengharapkan pemerintah kota pekalongan untuk memprioritaskan tenaga pendidik dalam pengadaan CPNSD di tahun mendatang, mengingat ditahun sebelumnya formasi tenaga pendidik tidak ada.
Kepala daerah cenderung menghambur uang dengan acara-acara seperti kunjungan Presiden, wakil presiden atau gubernur dalam acara-acara yang di sponsori pemkot, agar di kenal pemerintah pusat. Peraturan pemerintah yang kaku dalam merekrut tenaga tidak tetap dengan pemberlakuan yang sama, padahal di lingkungan sekolah perekrutan guru tidak tetap itu tidak tidak bisa di samakan dengan instansi lain.
Rob di daerah Pekalongan utara sampai sekarang juga belum teratasi, coba lihat di perum slamaran, pantai sari, klego jl.trumtum yang selalu banjir. Walaupun kinerja kepala daerah sekarang sudah baik, namun masih banyak kekurangan yang perlu di perhatikan sebagian di atas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentarmu berguna bagiku......

Powered By Blogger

Ayo Gabung di Sini !!

Arsip Blog