Sabtu, 21 Februari 2009

MUSIK GAMELAN


MUSIK GAMELAN

Oleh : Saiful Fallah, S.Pd
Ketua :MGMP Seni Budaya
SMA KOTA PEKALONGAN (2005-2009)

Di sajikan dalam Work Shop Seni Budaya
Di Musium Batik Pekalongan
Pekalongan, 28 Agustus 2008



I. LATAR BELAKANG
Kami memilih jenis musik gamelan karena musik gamelan termasuk musik tradisional Jawa Tengah, tetapi kebanyakan remaja sekarang sedikit sekali yang tahu tentang musik ini. Untuk itu kami akan memberikan sedikit gambaran tentang musik ini.

II. PEMBAHASAN
1. Pengertian Gamelan dan Kelengkapannya
GAMELAN adalah Musik tradisional yang amat populer dibeberapa daerah seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, Bali, Lombok, Sumatra, dan Kalimantan. Kata “gamelan” berasal dari kata gamel yang berarti menangani. Gamelan dapat dikatakan sebagai musik tradisional khas Jawa, terutama daerah-daerah keraton. Untuk daerah Jawa Barat gamelan disebut gamelan Sunda dan untuk Bali disebut gambelan.
Dalam gamelan lengkap, ada lima kelompok, yaitu:
1) Kelompok bimbingan terdiri atas barung, slentem, gender, gender penerus.
2) Kelompok balungan terdiri atas saron, peking, demung.
3) Kelompok pencon terdiri atas bonang (barung dan penerus), ketuk atau kempyang, kenong pengkuk, kenong, kempul, dan gong.
4) Kelompok kendang terdiri atas kendang bem, kendang ciblon (besar dan kecil), dan ketipung.
5) Kelompok pelengkap terdiri atas suling, kecapi, rebab, gambang, dan celempung.
Semua peralatan ini dimainkan secara bersama-sama.
2. Perkembangan Musik Gamelan
Gamelan sejak dahulu sudah populer hampir di seluruh Indonesia dan sangat dipengaruhi oleh paham Hindu, Arab, dan Persia. Di keraton Yogya dan Solo masih terdapat perangkat gamelan yang masih lengkap sebagai bukti peninggalan jaman dahulu. Di Jawa Barat pada jaman Sultan Agung sudah terdapat peralatan gamelan yang lengkap.
Suku bangsa yang paling aktif menggunakan perangkat gamelan adalah Jawa, Sunda, dan Bali. Instrumen ketiga daerah itu pada umumnya sama, dan perbedaannya terletak pada cara memainkannya. Gamelan Jawa dimainkan dengan keseimbangan antara vokal dan instrumental, tak ada yang menonjol antara keduanya, sedangkan pada gamelan Sunda vokal lebih dipentingkan dari pada instrumental, terutama pada permainan kliningan. Penyanyi vokalnya disebut pesinden. Gambelan Bali mengutamakan instrumental, karena disesuaikan dengan pemakaiannya, yaitu sebagai pengiring tarian.
Walaupun gamelan berkembang terus, sampai sekarang belum tercapai standardisasi nada, sehingga ukuran nada setiap perangkat dapat berbeda-beda. Walau demikian hal ini tidak menjadi masalah. Kini cukup banyak seniman di luar negeri yang berminat pada gamelan, terutama di Amerika Serikat dan Australia.
Perkembangan jaman terasa juga dalam perkembangan gamelan. Pada tahun 1960-an ditemukan gamelan yang tidak hanya terbatas dalam laras slendro dan laras pelog, tetapi lebih bersifat universal. Gamelan jenis ini tidak bernada pentatonis tetapi diatonis, sehingga dapat digunakan untuk mengiringi lagu-lagu pop.
Musik gamelan biasa digunakan sebagai pengiring pertunjukkan wayang, upacara keraton, upacara perkawinan adat Jawa.
Tokoh dalam perkembangan musik gamelan:
1) Pastor Van Deinse SJ dari Semarang.
2) Uskup Agung dari Semarang.
3. Peralatan yang digunakan dalam Pertunjukkan Musik Gamelan
Ø Rebab
Di dalam gamelan ada 2 (dua) macam rebab, yaitu rebab byur dan rebab ponthang.Rebab byur untuk gamelan laras pelog, dan rebab ponthang untuk gamelan laras slendro.
Ø Gender barung
Gender barung berjumlah 3 (tiga) rancak, yaitu satu rancak gender laras slendro, satu rancak gender laras pelog barang, dan satu rancak lagi gender laras pelog bem.
Ø Gender penerus
Keterangannya sama dengan gender barung, hanya bentuk bilahnya lebih kecil.
Ø Suling
Ada 2 (dua) batang suling. Satu untuk gamelan laras slendro berlubang 4, dan satu lagi untuk gamelan laras pelog berlubang 5.
Ø Gambang
Gambang berjumlah (tiga) rancak, untuk gamelan laras slendro, gamelan laras pelog pathet barang, dan untuk pathet bem.
Ø Kendhang
Kendhang terdiri dari beberapa macam, antara lain:
§ Kendhang gendhing (kendhang yang besar),
§ Kendhang wayangan,
§ Kendhang ciblon
§ Kendhang loro atau kendhang ketipung,
§ Penunthung, yaitu ketipung yang bentuknya lebih kecil,
§ Teteg (bedhug kecil).
Ø Bonang barung
Bonang barung berjumlah 2 (dua) rancak. Satu rancak untuk bonang laras slendro gerisi 12 pencon, dan satu rancak lagi untuk laras pelog berisi 14 pencon.
Ø Bonang penerus
Keterangan sama seperti pada bonang barung, hanya bentuknya lebih kecil.
Ø Slenthem
Slenthem ada 2 (dua) rancak, untuk laras slendro berisi 2 bilah, dan untuk laras pelog berisi 7 bilah juga.
Ø Saron demung
Kalau maksudnya benar-benar gamelan gedhe lengkap, maka saron demung berjumlah 4 pangkon.
Ø Saron barung
Keterangan sama dengan saron demung, hanya bentuknya lebih kecil.
Ø Saron penerus
Saron penerus adalah sama halnya dengan saron barung, hanya bentuk plangkan dan bilahnya lebih kecil.
Ø Kethuk kempyang
Kethuk kempyang ada 2 rancak. Untuk laras slendro dan laras pelog.
Ø Kenong
Untuk gamelan laras slendro terdapat 5 pencon kenong, yang nadanya 2, 3, 5, 6, 1. sedangkan untuk gamelan laras pelog terdapat 6 pencon kenong yang nadanya 2, 3, 5, 6, 7, 1.

Ø Kempul
Untuk gamelan laras slendro terdapat 5 pencon kempul, yang nadanya 3, 5, 6, 1, 2. Untuk gamelan laras pelog terdapat 2 pencon gong suwukan yang nadanya 7 dan 2.
Ø Gong suwukan
Untuk gamelan laras slendro terdapat 2 pencon gong suwukan yang nadanya 1 dan 2. Untuk gamelan laras pelog terdapat 2 pencon gong suwukan yang nadanya 7 dan 2.
Ø Gong kemodhong
Gong kemodhong bentukanya seperti bilah slenthem tetapi agak besar, ditempatkan di atas suwekan.
Ø Gong besar (gong gedhe)
Gamelan gedhe mempunyai 2 pencon, untuk gamelan laras slendro dan laras pelog. Sedang nadanya 6, 5 atau 7.
Ø Engkuk Kemong
Bentuknya seperti kempul, akan tetapi kecil dan digantung juga. Sedang nadanya 6 dan 1.
Ø Kemanak
Bentuknya seperti buah pisang, terdiri dari 2 buah yang penggunaannya dapat untuk gamelan slendro maupun pelog. Sedang nadanya ada yang 7 dan 1 atau 6 dan 5.
Ø Kecer
Bentuknya seperti kepingan, tetapi berpencon dan terdiri dari 2 pasang atau lebih, menurut kegunaannya.
Ø Clempung
Instrumen kawat. Dalam gamelan ada 3 clempung. Satu untuk gamelan laras slendro dan 2 untuk gamelan pelog.
Ø Keprak dan kepyak
Keprak berbentuk kotak yang tidak bermuka yang dibuat demikian rupa, dan kepyak adalah kepingan persegi empat sebanyak 4 atau kepingan persegi 4 dengan pencon atau dengan bentuk lain.



Fungsi dari masing-masing peralatan diatas adalah antara lain:
1. Pamurba Irama, terdiri dari:
I. Kendhang
ü Sebagai pamurba irama atau pemimpin irama,
ü Untuk menunjukkan gerak-gerik tari dengan berbagai variasi kebukan,
ü Untuk membuat/mengubah suasana gendhing dari regu menjadi prenes, gembira menjadi sereng atau sebaliknya,
ü Sebagai pembuka (gendhing gangsaran, ayak-ayakan, srepeg, sampak, dan kumuda.
II. Teteg (bedhug)
ü Sebagai pamurba irama (gamelan sekaten),
ü Untuk memberi dan menguatkan aken-aksen pada gerak tari (tari lepas atau sendratari).
III. Dhodhogan (dhodhogan kothak)
ü Khusus dalam iringan wayang, dhodhogan menentukan irama seseg, sirep, wudhar dan bahkan suwuk.
2. Pemangku Irama, terdiri dari:
I. Kethuk
ü Pemangku irama,
ü Menguatkan irama yang dimaksud,
ü Menunjukkan bentuk gendhing.
II. Kempyang
ü Pemangku irama,
ü Menguatkan irama.
III. Gong
ü Sebagai pemangku irama,
ü Sebagai finalis.
IV. Kecer
ü Pemangku irama,
ü Menguatkan irama yang dimaksud.


3. Pamurba lagu, terdiri dari:
I. Rebab
ü Pamurba lagu/pemimpin lagu terutama dalam gendhing rebab,
ü Sebagai pembuka gendhing rebab.
II. Suling
ü Sebagai pamurba lagu, khusus lagu untuk komposisi tiup,
ü Menghias lagu.
III. Gambang
ü Pamurba lagu khusus untuk gendhing gambang,
ü Sebagai penghias lagu.
4. Pemangku lagu, terdiri dari:
I. Clempung/siter
ü Menghias lagu.
II. Balungan
ü Sebagai rangka gendhing,
ü Saron barung bisa berfungsi sebagai penghias lagu dalam peristiwa/mengiringi wayang kulit.

III. KESIMPULAN
1) Perkembangan musik gamelan bertahap,
2) Masing-masing peralatan musik gamelan mempunyai fungsi sendiri-sendiri,
3) Kita sebagai generasi penerus harus dapat melestarikan dan setidaknya mengerti akan musik gamelan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentarmu berguna bagiku......

Powered By Blogger

Ayo Gabung di Sini !!

Arsip Blog