INI
CERITAKU, APA CERITAMU ?????
by //: inka sukma xii.ipa.2
Cerita awal Pagelaran
ini dimulai dari pembahasan kita mengenai apa yang akan kita tampilkan untuk para
penonton yang ada. Konsep awal kelas kita adalah menampilkan budaya dari Negara
Indonesia (tari dan drama), Jepang (tari, musik, dan drama), dan Belanda (musik
dan drama) , dengan menunjukkan budaya
dari masing-masing Negara tapi dengan cara di kemas menjadi satu penampilan
yang menakjubkan dengan judul BUDAYA MENYELAMATKAN BANGSA.
Setelah kita tau apa
yang akan kita tampilkan kan, kita langsung mencari referensi guru dengan cara
bertanya kepada Pak Saiful atau pun referensi dari teman-teman sekelas. Setelah
beberapa kali mendapat referensi, kita berhasil menemukan guru yang tepat. Guru
ya ng pertama adalah Mr. Tamakun, dia guru drama kita, konsep drama kolonial
juga dimatangkan oleh Mr. Tamakun. Guru yang kedua adalah Mrs. Hesti, menurut
saya dia guru yang tepat karena sudah pernah menari sampai di AS, apalagi ia
pernah tinggal di LA, kerennya bukan main :D. Sedang yang terakhir MUSIK, baik
music band maupun drumband kita tidak memakai guru, karena tau sendiri IPA2 itu
sudah banyak musisinya hehe, jadi suddah pasti kita bisa mempelajarinya
sendiri.
Latihan
yang pertama ini adalah latihan untuk yang main alat music band, yaitu Inka,
Fuad, Adi, dan Dimas. Seperti biasanya pertama latihan kita latihan niat
banget, tapi akhirnya latihan yang bener cuma sebentar, habis itu langsung kita
jamsesion dadakan bareng temen yang ada di studio. Dari rock sampe dangdut kita
mainin dengan cara langsung haha. Kita latihan band kadang di studio sekolah
kadang juga ke rumah dimas di batang. Kadang kita ada miss, kadang kita ga sejalan juga, jadi kadang ada yang uring-uringan. Sampe akhirnya kita bisa
menyelesaikan musik untuk opening tari, tugas kita latihan band selesai.
Selanjutnya
para master IPA 2 harus ngajari cowok-cowok yang main alat music drumband, itu
pengorbanan yang bukan main capek dan bongkonya. Udah diajarin bener-bener ada
yang mainan, ada yang ga pernah berangkat, sebenernya waktu itu sempet agkat
tangan nangani mereka --. Sampe sekarang masih keinget, gimana susahnya kita
latihan 11 orang sekaligus yang bermain dengan alat music yang berbeda dan
harus tetap selaras. Dari bass, snare, trio, gitar bass, sampe double keyboard
dengan efek berbeda haha itu luar biasa. Sempet inget juga waktu salah orang
ada ynag marah sama satu anak, yang kalo diajarin ngoceh sendiri, bilang bisa
tapi nyatanya ngekkkkk ancurrr. Perlu kesabaran tersendiri di grup drumband
ini, dan akhirnya kita bisa memainkan lebih dari 5 lagu daerah dengan banyak
alat music.
Latihan
tari pertama kali itu di rumah Bu hesti, aku ga ikut nganter karena harus
ajarin mereka yang drumband di sekolah.
Para penari mulai latihan gerakan yang di beri Bu hesti dan diiringi
oleh music opening yang dimainkan oleh band, yang sebelumnya telah direkam.
Mereka latihan itu cukup lama, sampai akhirnya mereka menyelesaikan tari
opening mereka. Lalu dilanjutkan mereka latihan dengan music closing yang dimainkan
oleh drumband, menurut saya itu gerakan sangat baik karena telah
dipadu-padankan oleh gerakan di luar gerakan gerakan tari Jawa. Mereka udah
lihai menari untuk opening dan closing.
Para
penari sering latihan sendiri, seperti pada waktu itu para penari latihan di
Cempaka, sanggar senam. Saya ikut menemani mereka saat latihan di Cempaka, itu
pengalaman yang ga bisa di lupakan. Gimana awalnya kita nunggu ibu-ibu selesai
senam, dan disana ketemu mbak-mbak yang dianter ke Cempaka sama polisi
gara-gara dia ketilang, kasihan sih tapi lucu juga hehehe. Setelah cerita itu
kita mulai nunggu temen-temen pada dating, yaps sampai akhirnya kita udah pada
kumpul. Kita mulai masuk tempat latihan, enaknya latihan di Cempaka itu kita
bisa liat gerakan kita dan temen-temen kita lewat kaca yang mengelilingi tempat
latihan, ya awalnya ada yang foto-foto dulu hehe biasa lah narsis. Langsung
setelah semua siap termasuk kamera dan music rekaman, kita mulai latihan.
Beberapa kali kita latihan, dan akhirnya dapet capeknya juga. Kita main-main
dulu di sana, pertama kita ikutin gerakan Zumba dari laptop itu asik banget.
Yang kedua ada yang foto-foto termasuk saya juga ikutan, dan yang ketiga kita
main bola karet yang buat senam, kita naikkin, atau kita lempar-lemparin ke
temen lain, itu seru banget. Saking asiknya main, kita ga sadar kalo yang punya
sanggar (read : MAMI)) masuk, sampai akhirnya kita sadar, dan cuma
mringis-mringis karena malu. Malah Mami ngajarin kita gerak-gerakkan senam
haha, dari yang ga pake alat sampe yang pake bola karet yang kita mainin tadi.
Akhirnya setelah itu kita mulai latihan nari lagi dari gerakan-gerakan tari
opening sampai tari closing. Setelah diulang beberapa kali kita mnyudahi
latihan hari itu. Wow latihan yang menyenangkan guys J.
Latihan
drama, ini adalah latihan paling mengesalkan menurut saya, banyak membuang
waktu, banyak juga anggota grup drama yang tidak datang saat latihan, dan
susahnya mencari jadwal kosong Mr Tamakun, karena dia termasuk seniman Kota
Pekalongan yang sibuk, apalagi jadwal latihan kita itu berdekatan dengan Hari
Batik di Pekalongan, jadi ya sudah pasti drama itu banyak mundurnya. Music dan
tari udah oke tapi drama nya belum apa-apa.
Bahkan
kita baru rekaman vocal drama H-14, dan rekaman itu baru jadi H-7 acara. Gimana
emosinya ketika ada yang males-malesan latihan. Aku sempet mikir apa mereka ga
inget uang yang mereka bayarin buat guru tari dan drama. Kita semua iuran per
minggu 15 ribu, kita bayar denda kalo telat. Dan itu denda banyak nggak
jalannya.
Latihan
gabungan kita mulai dari music dan tari opening sampe drumband dan tari
closing. Awalnya kita latihan di aula sekolah, tapi ada anak yang bilang “nanti
kalo latihan di sekolah ga surprise”. Oke setelah itu kita coba latihan di luar
sekolah. Gimana kebayang nya bawa alat alat drumband yang gedenya segitu.
Akhirnya kita yang naik motor bonceng boncengan bawa barang barang itu ke
Karesidenan. Dan yang bilang suruh pindah tempat latihan itu ga bantuin
mindahin barang barang ke tempat latihan, kampreetttt malah mainan hp.
Ada
juga yang ga pernah ikut latihan gara-gara ga boleh keluar, hahah jaman
sekarang masih aja dipingit, padahal keluar kan cuma buat lathan, bukan buat
main-main yang ga jelas. Giliran kita udah siap semua dia baru ngajak latihan,
dia ga ngebayangin gimana seringnya dan lincahnya temen-temen lainnya nari, kan
kasihan yang latihan tari terus, jadi bosen kalo di suruh dikit-dikit latihan. Certita
tentang temen-temen yang ngeselin udah cukup, sampe di sini dulu hehehe. Tapi
walaupun suka buat dongkol, mereka tetap temen-temen terbaik yang pernah ada
dalam hidupku.
Mendekati
hari H kita mulai sering latihan di luar sekolah, yang pertama kita latihan di
Karesidenan. Latihan di Karesidenan dimulai dari pulang sekolah sampai sekitar
jam 4 sore, kendala latihan di Karesidenan yaitu kita harus gotong royong
membawa alat-alat drumband, sound, bass, keyboard ke lokasi. Di latihan pertama
di luar sekolah ada kendala besar nya adalah waktu udah kumpul semua, malah
jack penyambung keyboard ke sound itu ngadat, temen-temen penari bilang “ayo
mulai cepetan” enak aja mereka bilang gitu, padahal yang main music lagi
ngakalin gimana caranya biar suara keyboardnya keluar di sound. Maka diantara
mereka yang tidak sabar, ijin pulang. Satu per satu pada pulang, akhirnya kita
memutuskan untuk menyudahi latihan. Latihan kedua di luar sekolah itu di Gor
Jetayu, awalnya mau tetap latihan di Karasidenan tapi, ternyata Karesidenan
masih ada acara. Kita bawa alat-alat ke tempat latihan, terus kita mulai
latihan. Nah di tengah-tengah latihan ada bapak-bapak nyamperin kita, ternyata
dia penjaga Gor. Kita ga ngerti kalo mau pake depan Gor itu harus tetep ijin,
kita yang salah juga ga ijin dulu. Tapi yaudah masalah itu beres, kita lanjut
latihan, sampai akhirya kita ngrasa udah cukup. Kita pulang ke rumah
masing-masing setelah membawa alat-alat kembali ke sekolah. Latihan gabungan di
luar sekolah yang ketiga itu tempatnya di Wapres, di wapres ada lat music band,
jadi sekalian yang opening bisa main secara live. Keuntungan latihan di wapres
itu ada fasilitas yang aku sebutin tadi, di tambah ada sound nya lengkap. Cuma
pada waktu latihan di Wapres para penari itu di hantui oleh bayang-banyang
dimana mereka harus ke rumah Bu hesti buat ngepasin baju. Jadi mereka piker,
udah aja latihannya, kita kan juga mau ke tempat Bu hesti. Jadi banyak yang ga
konsen hari itu. Lagi-lagi ditambah pemain drama yang di latih secara terpisah
oleh kita yang main music dan nari. Padahal sebagian pemain drama itu juga
sebagai penari dan pemain drumband. Sampai akhirnya setelah dhuhur jam 1 siang,
kita memutuskan untuk mengakhiri latihan di Wapres.
H-7
kita mulai latihan di lapangan basket sekolah, waktu itu sekolah hari bebas,
soalnya setelah UAS1. Jadi kita mulai latihan itu jam 7 pagi, tapi seperti
biasa molor sampe jam 8 pagi. Alat-alat udah standby di lapangan voli, kita
langsung mulai latihan, tapi bedanya dengan latihan-latihan gabungan
sebelumnya, kita hari itu itu sudah latihan dengan kelompok drama, karena
rekaman juga udah jadi. Latihan hari itu melelahkan, ada sinar terik matahari
yang menyinari kita. Sampai akhirnya kita lelah dan menyudahi latihan hari itu.?
H-4
/ H-3 kita mulai latihan di lapangan basket sekolah, yang merupakan tempat kami
akan tampil. Setelah latihan dari lapangan voli, kita pindahkan alat-alat
dumband ke lapangan basket. Kita menata property drama, tari, dan drumband.
Kita mulai latihan di temani oleh Mas Tamakun, banyak pengarahan dari mas
Tamakun. Sampai akhirnya latihan kita selesai. Melelahkan sekali menurut saya.
H-1
kita gladi bersih dan hanya di beri waktu 20 menit, itu waktu yang sangat
singkat untuk menyiapkan property yang akan kami pakai. Gladi bersih di
lapangan sekolah tidak efisien untuk kelas kami. Akhirnya kami melanjutkan
latihan di Taman baca sampai jam 5 sore kami selesai latihan.
Hari
H, kita mulai datang jam 5 pagi ke sekolah, karena kita menurut jadwal tampil
pukul 9 pagi. Yang datang terlebih dahulu akan di dandani, khususnya untuk
pemain drama dan penari. Banyak diantara mereka yang datangnya molor. Arena
kita berangkat jam 5 pagi, maka Addina telah menyapkan makan pagi untuk kita.
Saya sampai sekolah masih sepi, tapi tak berapa lama kemuadian saya melihat
addina, langsung samperin dia, bantuin barang-barang yang haus di bawa nya,
termasuk makan pagi dan minumnya. Makan dan minum udah ada, langsung deh ambil
makan dulu hehe, sambil nunggu giliran dandan. Persiapan udah 90%, yang dandani
bilang “kalo tampilnya diundur bisa ? soalnya ini ga cukup waktunya”. Mendengar
perkataan itu ‘ngekkk’ langsung panic deh. Sambil nunggu mereka yang belum
selesai dandan, kita yang udah selesai turun ke bawah, untuk menyiapkan
property. Kelas sebelum kita udah hamper selesai, dan yang lain belum turum,
pada waktu itu sempet emosi juga si, karena mereka nya nggak cepat tanggap sama
yang aku maksut. Aku mndar-mandir ke atas, tapi mereka belum turun-turun juga.
Sampai akhirnya mereka udah selesai semua, cukup lega pada saat mereka udah
pada ada di dekat lapangan basket.
Dan
ini waktunya kita menunjukkan apa yang telah kita pelajari selama beberapa
bulan. Kita mulai memposisikan dimana tempat kita masing-masing. Setlah itu
mulai lah pertunjukkan yang menurut saya luar biasa, akulturasi budaya dari 3
negara yang dikemas jadi 1 pertunjukkan. Dimulai dari aba-aba pemain drum yang
tidak lain adalah saya. Awal pertunjukkan adalah Musik band dan tari opening,
kedua adalah drama, ketiga saya dan teman-teman menyanyikan lagu Indonesia
Pusaka yang diiringi keyboard, dan yang terakhir adalah tari closing yang
diiringi oleh drumband, keybord, dan bagg gitar. Itu sangat menakjubkan, tidak
akan bisa terlupakan, perjuangan kita tidak sia-sia, IPA 2 BISA !!!!!!!!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu berguna bagiku......