Nama : Nur Aisah
Kelas : XII IPA 1
No. Absen : 24
Pengumuman Tema Pagelaran
Awal
cerita ini dimulai ketika salah seorang dari teman saya yang merupakan salah
satu panitia pagelaran seni mengumumkan tema yang dipilih. Awalnya saya sangat
tidak setuju dengan tema tersebut namun saya tidak berbicara apapun karena
memang saya sendiri cenderung lebih suka diam saja. Mengapa saya tidak setuju?
Yaaaa karena dari negara Indonesia sendiri kan masih punya banyaaaaak sekali
budaya yang belum bisa terekspos, namun kenapa tidak digali lebih dalam saja?
Kan masih banyak tuh dari berbagai daerah yang tahun kemarin belum sempat
ditampilkan, apalagi kalau internasional itu pastinya lebih repot, tapi yasudahlah
dijalani saja …
Pemilihan Negara dan Daerah yang Akan
Ditampilkan
Karena
waktu yang semakin mepet dengan deadline pagelaran akhirnya satu kelas mulai
berembuk untuk memikirkan Negara dan daerah mana yang akan diakulturasikan
nantinya. Karena memang menurut saya sebagian besar anak anak kelas 12 IPA 1
saat itu masih pendiam jadi untuk menentukan Negara dan daerah sangatlah sulit,
kami cenderung pasif, begitu pula dengan saya, karena memang dari awal saya
memang tidak terlalu setuju dengan tem kali ini, jadiii, saya lebih memilih
diam.
Namun
salah seorang dari teman saya geregetan sehingga dia berinisiatif maju kedepan
kelas dan meminta semua anggota 12 IPA 1 agar aktif, jadi mulai dari itu
beberapa teman saya mulai mengusulkan beberapa Negara seperti Afrika, Amerika, Spanyol,
dan entah apalagi saya juga lupa. Kemudian kami sepakat akan mengambil Negara
Afrika awalnya, kemudian akan diakulturasikan dengan daerah mana saya juga lupa
, Namun beberapa hari kemudian, salah seorang teman saya mengatakan kalau
Negara Afrika sudah diambil kelas IPS , akhirnya kami berembuk lagi disetiap
jam kosong, dan terpilihlah Hip hop Jawa, sebenarnya sudah terlalu biasa si,
tapi yasudahlah kan nantinya kami juga akan mengemas tampilannya dengan sedikit
berbeda.
Pembagian Posisi Penampilan
Setelah fix akulturasi yang akan
ditampilkan, kelas kami memebagi posisi atau tugas masing masing anak, yang
pertama bagian penari hip hop, penari jawa, dan sisanya gamelan dan para crew,
ketika pembagian gamelan saya mengacungkan tangan karena dari saya sendiri
ingin sekali bias memainkan gamelan, namun karena banyak juga yang berminat
sayapun luput dari hitungan, hanya saya dan teman sebangku saya yabng belum
kebagian , akhirnya teman saya dimasukkan ke gamelan dan saya sebagai sinden,
sebenarnya saya sangat takut sekali ketika diberi posisi sebagai sinden,
bagaimana tidak? Saya saja kalau memegang microphone masih sering bergetar
apalagi untuk maju menyanyi didepan dengan suara pas-pasan , rasanya saya
sangat bingung dan tidak tahu harus bagaimana lagi, namun saya punya ide, saya
mau menjadi sinden asalkan saya tidak sendirian, dan teman – teman juga
menyetujuinya, akhirnya teman saya arin juga terpilih sebagai sinden,
sebenarnya dia juga tidak mau sama sekali menjadi sinden, namun karena saya
paksa akhirnya dia manut manut saja hahaha
Latihan Masing-Masing Posisi
Karena
adanya beberapa posisi maka tidak memungkinkan hanya membutuhkan satu pelatih
yang bisa mengatur semuanya , akhirnya kami satu kelas sepakat untuk memiliki
pelatih masing masing, namun untuk crew tidak ada pelatihnya, jadi mereka
bertugas untuk menyusun naskah dramanya dan belajar memerankannya sendiri.
Saya
sendiri mengikuti latihan bersama gamelan karena gamelan yang akan mengiringi
saya nanti, namun untuk latihan yang pertama saya tidak bisa berangkat
dikarenakan adanya suatu keperluan. Namun ketidakhadiran saya ternyata
berdampak pula bagi saya, kenapa? Karena arin yang seharusnya jadi partner saya
menjadi sinden justru kebagian alat di gamelan, saya sebenarnya sempat protes,
namun teman teman tidak terlalu menghiraukannya, sebenarnya saya sangat kesal
pada saat itu, namun mau bagaimana lagi, akhirnya saya pasrah menjadi sinden
sendirian.
Lagu pertama
yang diajarkan adalah gambang suling, awalnya saya hanya mendengarkan mereka
berlatih, namun pak Darsono menyuruh saya untuk mulai latihan menyanyi,
akhirnya saya mulai latihan bernyanyi namun dengan suara yang lirih, lambat
laun saya mulai berani menyanyi dengan suara yang lantang, namun sering tidak
sampai pada nada tingginya dan ujung ujungnya saya cuma tertawa saja mendengar
suara fals saya sendiri, ketika saya bernyanyi pun belum ada cengkoknya sama
sekali jadi masih datar dan sangat jelek sekali, yah jujur mental saya makin
menurun , lagu pertama selesai kemudian dilanjut lagu kedua yaitu prahu layar.
Dari
seringnya saya latihan menyanyi, mmm mungkin lebih tepatnya karena saya sering
berteriak di nada tinggi, saya lumayan bisa mengatur suara saya sedikit demi
sedikit meskipun terkadang masih fals hahaha, dan akhirnya sampai pada lagu
ketiga yang saya nyanyikan nanti untuk pagelaran.
Latihan dengan Gamelan yang Lebih Bagus
Kami
mendapat tawaran tampil di pagelaran wayang di Pendopo, namun gamelan yang akan
digunakan disana mungkin akan berbeda dengan gamelan yang ada di SMP Masehi,
sehingga kami kelompok gamelan ditawari untuk latihan dengan alat yang lebih
bagus, saya dan teman – teman sangat setuju karena kami memang sudah tidak
sabar.
Akhirnya
malam itu , tanggal berapa saya juga sudah lupa kami mencoba gamelan di
padepokan yang khusus untuk latihan gamelan, disana saya juga bisa latihan
menyanyi dengan menggunakan microphone , karena memang biasanya di SMP Masehi
saya harus berteriak terus agar bisa mengimbangi kerasnya suara gamelan.
Namun
ketika saya bernyanyi dengan menggunakan microphone saya merasa sangat malu
sekali karena tiba – tiba suara saya menjadi sangat jelek sekali, dan itu juga
disaksikan oleh para pemain gamelan dan sinden yang sudah sangat ahli, betapa
malunya saat itu, dan saya lebih memilih untuk tidak bernyanyi.
Setelah
latihan selesai saya dan teman – teman tidak langsung pulang karena memang
malam itu hujan sangat deras sekali, jadi kami menunggu hujan agar sedikit
reda. Dan para pemain gamelan yang sudah ahli giliran untuk latihan, mereka
bermain dengan bagus sekali, terutama sindennya, suaranya sungguh merdu, betapa
malunya saya waktu itu, saya merasa ingin berteriak kalau saya tidak mau lagi
menjadi sinden untuk pagelaran nanti, saya pun sempat mengeluh kepada salah
satu teman saya dan ingin mengundurkan diri dari posisi sinden, namun teman
saya meyakinkan , mereka bilang bahwa memang wajar , karena para pemain
gamelannya sudah senior jadi sangat wajar jika penampilan mereka sangat bagus,
disana saya terus memperhatikan sindennya.
Saya
mengamati bagaimana cara sinden tadi bernyanyi, dengan cengkok cengkok khasnya
saya hanya bisa gigit jari. Namun saya mencoba untuk tidak patah semangat dan
terus mencoba bagaimana bernyanyi dengan cengkok – cengkok khas sinden, yaa
meskipun saya belum bisa sesempurna sinden tadi.
Kesempatan Tampil di Pendopo
Setelah latihan
cukup lama, saya dan kawan kawan gamelan diberi kesempatan oleh pak Darsono
untuk tampil di pagelaran wayang yang diselenggarakan di pendopo dekat alun -
alun Pekalongan. Sebuah pengalaman baru untuk saya bernyanyi didepan umum,
sejujurnya saya takut kalau nanti pas tampil tangan saya bergetar ketika
memegang microphone. Kami berkumpul disana setelah isya’, cukup lama kami
menunggu giliran tampil , dan ternyata bukan cukup lama namun sangat lama, tapi
kami tetap bersabar meskipun beberapa diantara kami sudah merasakan kantuk.
Sekitar
pukul 21.00 WIB akhirnya kami dipanggil untuk tampil keatas panggung, sejenak
saya langsung teringat ketika SD dulu kalau maju kedepan untuk menyanyi
pelajaran seni budaya tidak hanya tangan saya saja yang bergetar dan dingin,
namun suara saya juga ikut bergetar bahkan mungkin hampir mirip orang
menggigil, dan apa daya karena sudah kebiasaan saya kalau demam panggung tangan
saya akan dingin seketika, perut sakit, dan pucat, namun saya memberanikan
diri, dan saya berada disebelah kanan sinden pagelaran wayang yang asli, betapa
malunya saya ketika bernyanyi, apalagi disebelah saya sinden yang suaranya
sangat bagus , ah tapi yasudahlah saya tampil apa adanya saja, entah itu jelek
saya tidak terlalu peduli, dan akhirnya selesailah 3 lagu yang ditampilkan. Kami
turun dari atas panggung, dan langsung tertawa, karena adanya beberapa
kesalahan ketika kami tampil. Kami juga diberi sekotak nasi sebagai imbalannya.
Kalau menurut saya sendiri bukan imbalan yang penting, namun pengalam pertama
tampil untuk umum itulah yang sangat berharga, dan terutama untuk saya yang
merupakan pengalaman pertama saya.
Latihan Bersama Satu Kelas
Setelah
mungkin lebih dari satu atau dua bulan masing masing bidang latihan sendiri,
kini saatnya kami latihan satu kelas dengan lebih serius, awal awal latihan
memang kacau, banyak yang masih bercanda dan tidak serius, padahal pagelaran
sudah sebentar lagi. Terutama masih di masalah dramanya, ada teman saya yang
usul untuk lipsing saja, namun itu menurut saya bukan hal yang mudah apalagi
kalau dikejar deadline, dan pada saat itu juga sudah mulai UAS, sampai akhirnya
terdapat konflik yang mulai membuat kelas kami kurang kompak, namun akhirnya
kami sadar, ini juga untuk keperluan kami bersama dan akhirnya kami bisa
mengatasi itu lagi.
Latihan
dilakukan terus menerus, saya dan teman – teman juga sudah mulai membuat
properti, dan tidak lupa juga latihan lebih kami matangkan, beberapa anak
sempat jatuh sakit karena mungkin latihan yang padat, termasuk juga saya, saya
sempat mengalami sakit. Kondisi fisik yang menurun ditambah dengan masalah yang
membuat saya banyak pikiran mungkin penyebab utama saya sakit. Sempat juga H-3
atau H-4 pagelaran suara saya sempat hilang akhirnya saya mencoba untuk tidak
meminum es dan lebih menjaga kesehatan, namun karena banyaknya pikiran membuat
saya tetap tidak bisa latihan dengan total.
Pagelaran Seni 2013
Dan
akhirnya …… setelah susah payah, menghabiskan banyak tenaga, pikiran, dan
materi inilah saatnya PAGELARAN !!! saya dan teman – teman bersiap – siap dari
mulai jam 6 kurang, mungkin kelas saya lah yang terlalu pagi untuk make up,
tapi tak apalah yang penting nantinya tidak terburu buru dan hasil make upnya
juga bisa memuaskan. Saya menyukai kostum saya waktu itu, kebaya berwarna
merah, namun untuk bawahnya saya cukup kerepotan dan susah untuk berjalan,
begitu juga dengan kerudung yang mungkin penataannya tidak pas, sehingga saya
merasa tidak nyaman sekali. Namun saya tidak terlalu memikirkan hal itu. Yang
saya pikirkan adalah bagaimana caranya agar saya bisa mengatur demam panggung
saya, dan mengatur tangan saya agar tidak bergetar ketika bernyanyi didepan.
Kelas saya mendapat giliran maju urutan no 5, cukup lama saya dam teman – teman
menunggu giliran tampil, untung make upnya tidak luntur sehingga saya juga
tidak perlu repot repot untuk make up lagi.
Dan
ketika kelas saya dipanggil, saya sempat merasa deg – deg an dan tangan saya
mulai dingin, namun saya tetap memberanikan diri. Pada lagu kedua dari rekan
gamelan terdapat kesalahan, ada beberapa rekan saya yang telat masuk lagunya,
saya cukup khawatir dengan itu dan sempat menoleh ke teman – teman gamelan,
namun saya sangat bersyukur ketika mereka dengan cepat bisa memperbaiki
kesalahannya, dan ketika saya menyanyi lagu prahu layar, saya sempat tidak kuat
pada nada tingginya, untungnya bisa tertutupi oleh rekan saya. Betapa senangnya
saya akhirnya saya dan teman – teman bisa tampil dengan totalitas. Ya meskipun
banyak sekali kesalahan yang terjadi, tapi sebagian besar terjadi kesalahan
pada sound nya yang kurang mengerti kapan harus berhenti dan kapan harus masuk
musik lagi. Namun itu tidak membuat kami terlalu kecewa, ya sebenarnya dari
saya sendiri cukup kecewa, namun tidak terlalu saya pikirkan. Akhirnya
Pagelaran pun selesai, betapa senangnya saya, dan saya pun mendapat respon
positif dari teman – teman saya dari kelas lain, mereka tidak menyangka kalau
saya bisa bernyanyi, yaa meskipun masih banyak kekurangan si. Dan inilah cerita
saya mengenai suka duka pagelaran seni 2013. Semoga apa yang saya ceritakan
tadi bisa bermanfaat, yang baik – baik bisa ditiru, yang jelek – jelek silahkan
dibuang. Terima kasih Ya Allah, terima kasih untuk kedua orang tua saya, terima
kasih kepada sahabat – sahabat saya, dan terima kasih untuk semuanya J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu berguna bagiku......