Make UP jam 3 Pagi
Melissa XII MIPA 4
Pengalaman saya tentang pagelaran memang
luar biasa. Berawal dari kelas 10 saya melihat kakak kelas 12 berlatih terus
menerus untuk pagelaran, lalu pada saat mereka tampil saya merasa takjub dengan
penampilan mereka. Mereka benar-benar luwes dalam melakukan semua pertunjukan
yang ada. Saya mulai berandai andai nanti ketika saya kelas 12, saya bakal
berpenampilan seperti apa? Apa mungkin saya bisa seperti kakak kelas 12? Lucu
sekali waktu itu saya benar-benar excited sehingga saya hafal sedikit tarian
mereka. Satu tahun sesudahnya pada saat saya kelas 11, kakak kelas 12 juga
melaksanakan pagelaran. saya sudah tidak seantusias sebelumnya, tapi ada
beberapa yang membuat saya terpesona seperti ketika kakak kelas 12 IPS yang
membawakan kesenian barongsai. Mereka terlihat menguasai, saya benar-benar terpukau
dan berfikir bagaimana bisa mereka seperti itu. Menjelang memasuki semester genap dikelas
sebelas pak Saiful mulai memberikan materi tentang pagelaran seni. Pak Saiful meminta
kita untuk mengetahui semua seluk beluk tentang pagelaran seni. Mulai dari
unsur pokok hingga kepanitiaan pagelaran seni. Kami juga di minta mulai latihan
dan mencari pelatih.
Setelah kepanitiaan dibentuk, tema mulai
ditentukan dan pembagian daerahpun dibagi. Kebetulan temanya tentang cerita
rakyat dari lokal. Dan kami mendapat
daerah Kalimantan, wah waktu itu hampir saja kami mendapatkan daerah Papua
untung saja ada yang ingin bergantian dengan kelas kami. Setelah kami
mengetahui daerah untuk kami beberapa orang dikelas mencari cerita rakyat dari
daerah Sulawesi, saya juga membantu mencari. Akan tetapi saya dan teman-teman
saya kurang merasa puas dengan cerita rakyat yang ada karena menurut kami itu
terlalu rumpil seperti ada cerita yang putrinya harus dijilat sapi dan itu
sudah pasti sulit mana ada orang yang mau menjadi sapi lalu menjilat orang. Kami
belum memutuskan cerita mana yang akan kami pilih. Hari berganti, kami mulai
melupakan kewajiban kami tentang pagelaran karena waktu itu kami disibukkan
oleh banyak tugas. Selain itu, kami juga merasa kalau pagelaran masih jauh
karena kami juga baru kelas 11 sehingga tidak perlu terburu-buru untuk mencari
pelatih dan berlatih pagelaran. Kami mulai fokus dengan tugas dan ulangan
ulangan apalagi untuk mempersiapkan UAS genap, padahal pak Saiful sudah
mewanti-wanti agar kami tidak berlatih mepet dan persiapannya juga matang.
Di tahun ajaran baru kelas 12 kami mulai diminta
pak Saiful untuk mencari pelatih. Lalu pilihan kami jatuh ke mas Sidiq, karena
kami berpikiran kalau mas Sidiq merupakan pelatih terbaik. Akan tetapi
perjuangan kami tidak semudah itu karena banyak rintangan yang harus dihadapi
salah satunya kita harus berebut dengan kelas lain kami tidak ingin mengalah
dengan kelas lain, padahal pak Saiful sudah meminta agar satu pelatih tidak
melatih banyak kelas karena ditakutkan akan susah membagi waktunya. Mas Sidiq
memilih mengambil semua kelas yang meminta dia untuk menjadi pelatihnya
sehingga mas Sidiq melatih tiga kelas. Awalnya kami biasa saja akan tetapi lama
kelamaan kami terkadang merasa dongkol dengan mas Sidiq. Mas sidiq seringkali
telat datang latihan sehingga kami menunggu lama. Pernah juga mas Sidiq
membatalkan pertemuan dengan kelas kami tanpa tahu apa sebabnya. Kelas kami
merasa tertinggal dibandingkan kelas lain yang sudah lebih dulu bertemu mas Sidiq
apalagi kami. Jujur saja saya merasa kecewa ketika cerita rakyat yang dipilih
adalah pangeran lidah hitam. Saya merasa bahwa itu terlalu sepi untuk sebuah
pertunjukan pagelaran tapi mau bagaimana lagi kita harus menerima karena
mungkin itu yang terbaik. Setelah kami mulai latihan, dengan hari Sabtu sebagai
hari pokok latihan dan bertempat di pendopo tetapi terkadang tempat dan waktu
juga menyesuaikan. kami memulai dengan berlatih drama yang akan kami mainkan
lalu kami berlatih menari.
Perlu waktu yang cukup lama untuk menari, awalnya
ada yang berlatih drama dan tari pembuka. Pada saat itu mbak ivel kebingungan
tentang tari pembuka jadi hanya seadanya. Lalu kami mulai berlatih tari closing
di rumah Winnie, kami dilatih mas Robi dan saya merasa sangat badmood waktu itu
sehingga tidak terlalu memperhatikan gerakan dan hanya berlatih seadanya tanpa
niat yang cukup serius. Lalu kamipun sering berlatih untuk semakin memantapkan
pagelaran ini, saya awalnya merasa apakah mungkin kita bisa menyiapkan pagelaran
hanya dalam waktu kurang lebih 3 bulan? Awalnya saya merasa tidak cukup karena
itu terlalu singkat sedangkan kelas kami belum ada kemajuan sedikitpun. Tapi
akhirnya saya merasa lega karena pagelaran diundur dan itu berarti bisa
membantu kami untuk memantapkan penampilan. Kami mulai bekerjasama untuk
pagelaran ini walaupun terkadang ada banyak konflik dan bentrokan yang terjadi
antar siswa. Banyak sekali rintangan yang harus dihadapi kami karena ada
masalah seperti siswa yang terkadang bolos latihan, telat latihan, lalu ada
percekcokan karena perbedaan pendapat. Akan tetapi kami bisa mengatasi dengan
bermusyawarah dan saling memahami. Karena memang masalah seperti itu masih
batas wajar.
Pagelaran kurang dua Minggu lagi kelas kami mulai
sibuk berlatih dengan persiapan kurang lebih 80%. Banyak dari kami yang
meninggalkan jadwal les kami selama 2 Minggu demi pagelaran ini. Ada beberapa penyesuaian yang baru ada ketika
mendekati hari H seperti halnya tari opening yang awalnya hanya untuk para
dayang tetapi ditambah juga untuk rakyat mengikuti opening akhirnya saya
berlatih menari lagi untuk opening karena kebetulan saya menjadi rakyat. Selain
itu kami harus menyesuaikan lagu closing yang sedikit ada perubahan sehingga
kami banyak yang harus disesuaikan. Menjelang h-3 sampai h-1 pagelaran kami mulai disibukkan dengan latihan
dan gladi, kami juga mulai mempersiapkan properti dengan mengambil di rumah mas
Sidiq selain itu juga membuat beberapa properti yang masih kurang kami
benar-benar bergotong royong untuk melancarkan pagelaran. Hari hari kami lewati
dengan penuh semangat dengan keyakinan kami dapat memberikan penampilan yang
terbaik.
Tiba saatnya hari pagelaran kami diwajibkan mas Sidiq
berangkat jam 3 pagi agar kami dapat di make up dengan awal karena giliran kami
giliran kedua. Saya berangkat jam 4 dari rumah dijemput media ke sekolah sampai
di sekolah kami melihat kelas kami masih agak sepi sehingga kami memutuskan
untuk langsung ke masjid untuk sholat subuh. Setelah selesai saya kembali ke
kelas dan duduk bercengkrama dengan teman sambil menunggu giliran make up.
Setelah selesai make up dan ganti kostum kami bersiap untuk tampil karena
kebetulan acara pembukaan sudah selesai dan kelas IPA 2 yang pertama tampil sudah
dipertengahan. Kami mulai mengeluarkan semua properti dari dalam kelas lalu kami
menunggu giliran di depan kelas. Sebelumnya kami sudah berdoa begitu IPA 2
selesai berberes kami mulai menyiapkan properti yang ada sebagai latar
panggung. Saya merasa nervous karena tampil di pembuka akan tetapi saya mulai
rileks agar tidak terlihat gugup. Akhirnya selesai juga penampilan kami dari 12
IPA 4, saya merasa cukup puas karena ternyata latihan yang kami kerjakan tidak
begitu sia sia. Kami bisa memberikan penampilan terbaik kami di depan orang tua
kami. Semoga mereka bisa merasakan bangga kepada anaknya.
Dimalam hari setelah pagelaran sesuai dengan
jadwal angkatan kami memanggil fourtwnty sebagai guest star untuk menutup acara
pagelaran ini. Saya tidak terlalu suka dengan fourtwnty jadi saya biasa saja
tidak terlalu excited seperti yang lainnya. Sebelum fourtwnty tampil ada
beberapa penampilan pembuka seperti dance dan band. Saya sangat menyukai salah
satu penampilan band pembuka. Memang biasa saja bukan band terkenal tapi entah
mengapa saya langsung menyukainya. Lalu saatnya fourtwnty tampil, saya merasa
tidak nyaman berada di kerumunan orang asing yang terjebak euforia karena
bertemu fourtwnty akhirnya saya menepi dan menyaksikan di pinggiran. Setelah fourtwnty
selesai saya mampir mengambil motor di kos teman saya dan berbincang sejenak
lalu saya pulang ke rumah sekitar jam 11 malam. Setelah itu saya istirahat dirumah.
Pagelaran memberikan kenangan yang luar biasa
untuk saya, banyak pelajaran yang bisa saya ambil dari pagelaran ini.
Terimakasih pak Saiful,guru guru dan teman-teman kelas juga panitia yang sudah
membantu pelaksanaan pagelaran ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu berguna bagiku......