Benny Goodman
(30 Mei 1909 – 13 Juni 1986)
Goodman adalah putra dari pasangan imigran Rusia, Davin Goodman dan Dora Rezinsky Goodman. Ayah Benny berprofesi sebagai seorang penjahit. Dia pertama kali mempelajari cara meniup clarinet saat berusia 10 tahun di sebuah sinagoga (rumah ibadah Yahudi). Benny memulai karir profesionalnya pada usia 12 tahun dan memutuskan untuk berhenti sekolah pada usia 14 agar bisa serius menjadi musisi. Pada Agustus 1925, saat Benny berusia 16 tahun, dia bergabung dengan Ben Pollack band. Bersama band ini, Benny merilis album pertamanya pada Desember 1926. Sedangkan, rekaman pertama dengan menggunakan nama dia sendiri dirilis pada Januari 1928.
Pada usia 20 tahun, Benny meninggalkan Ben Pollack band dan pindah ke New York untuk bekerja sebagai musisi paruh waktu, bekerja di perusahaan rekaman, dan menjadi musisi di pertunjukan musical Broadway. Benny juga membuat rekaman sendiri dan lagunya He’s Not Worth Your Tears langusng masuk daftar lagu terlaris pada tahun 1931. Pada awal tahun 1934, Benny menandatangani kontrak dengan Columbia Records dan lagunya Ain’t Cha Glad langsung masuk daftar 10 lagu terlaris tahun 1934. Komposisi lainnya yang juga cukup populer saat itu antara lain Riffin’ the Scotch, Ol’ Pappy dan I Ain’t Lazy, I’m Just Dreaming.
Kesuksesan album-album rekamannya dan sebuah tawaran tampil di Billy Roses’s Music Hall membuat Benny berfikir untuk membentuk kelompok musik yang permanen. Orkestra pimpinan Benny Goodman ini tampil perdananya pada 1 Juni 1934. Rekaman instrumental berjudul Moon Glow menjadi hits di bulan Juli dan Benny masih mencetak dua lagu top 10 yaitu Take My Word dan Bugle Call Rag. Setelah empat setengah bulan berada di Music Hall, Benny kemudian menandatangani program Saturday Night Let’s Dance di radio NBC. Dalam acara itu, Benny bermain selama satu jam terakhir dalam acara berdurasi tiga jam tersebut. Selama enam bulan mengisi acara itu, Benny menghasilkan enam lagu top 10 di Columbia Record. Setelah itu, dia pindah ke perusahaan rekaman RCA Victor yang diberinya
Setelah meninggalkan acara Let’s Dance, Benny menggelar tur nasional pada musim panas 1935.Tur itu tidak terlalu sukses hingga dia tiba di Pantai Barat, dimana acara Let’s Dance didengar tiga jam lebih awal ketimbang di Pantai Timur Amerika Serikat. Penampilannya di Palomar Ballroom, Los Angeles 21 Agustus 1935 menuai kesuksesan luar biasa. Bahkan saat itu didaulat sebagai hari dimulainya era musik swing. Pada tahun 1936, Benny mencetak 15 lagu top ten termasuk lagu terlaris It’s Been So Long, Goody-Goody, The Glory of Love, These Foolish Things Remind Me of You dan You Turner the Tables on Me, semua lagu tersebut dibawakan Helen Ward. Kemudian Benny menjadi pembawa acara serial radio The Camel Caravan yang mengudara hingga akhir 1939. Pada Oktober 1936, orkestra Benny Goodman memulai debutnya di layar perak, The Big Broadcast of 1937.
Kesuksesan Benny Goodman terus berlanjut. Pada Februari 1937, dengan menampilkan vokalis Ella Fitzgerald, dia kembali mencetak hits. Itu adalah hits pertama band Benny Goodman dnegan pemain terompet baru Harry James. Lagu ini juga menjadi yang pertama dari enam lagu top 10 tahun 1937. Pada bulan Desember orkestra Benny Goodman kembali tampil di layer perak kali ini dalam film Hollywood Hotel. Puncak kepopuleran Benny di era 1930-an adalah pada Januari 1938 saat dia menggelar konser di Carnegie Hall.
Pada 1939, Benny kehilangan banyak musisi andal setelah Gene Krupa dan Harry James memilih mendirikan band sendiri. Selain itu, Benny juga menghadapi kompetisi yang semakin ketat dari musisi-musisi pendatang baru seperti Artie Shaw dan Glenn Miller. Meski demikian, Benny masih mampu mencetak 8 lagu top ten termasuk lagu terlaris And the Angels Sing. Menjelang akhir 1939, Benny kembali ke Columbia Records. Pada November, Benny tampil dalam drama musical Broadway, Swingin’ the Dream, memimpin sebuah sekstet. Sayangnya pertunjukan itu tak berumur panjang, namun meski berumur pendek pertunjukan itu menghasilkan komposisi Darn That Dream yang menjadi lagu terlaris pada Maret 1940. Sepanjang tahun 1940, Benny hanya menghasilkan tiga lagu top ten. Kemuduran ini juga diakibatka karena dia sempat menderita sakit dan beristirahat total hingga menjelang akhir 1940.
Terlibatnya Amerika Serikat dalam Perang Dunia II, dan terjadinya larangan rekaman oleh Federasi Musisi Amerika pada Agustus 1942 menjadi masa-masa sulit bagi para seniman musik. Namun, Benny masih mampu mencetak beberapa lagu laris misalnya Taking A Chance of Love tahun 1943 yang merupakan bahan rekaman lama sebelum terbitnya larangan rekaman. Selama masa ‘bebas’ ini, Benny menggunakan waktunya untuk membintangi sejumlah film misalnya Powers Girl, Stage Door Canteen dan The Gang’s All Here.
Setelah menggelar tur di timur jauh pada 1956-1957, Benny Goodman semakin sering tampil di luar Amerika Serikat. Pada tahun 1962, dia menggelar tur di Uni Sovyet yang menghasilkan album Benny Goodman in
Di tahun-tahun berikutnya Benny Goodman semakin jarang merilis album. Namun pada 1971 dia masih bisa menembus tangga lagu terlaris dengan menelurkan album Benny Goodman Today yang direkam langsung saat konser di
Billie Holiday
(7 April 1915 – 17 Juli 1959)
Nama panggung, Billie Holiday adalah gabungan nama aktris idolanya Billie Dove dan Clarence Holiday, yang kemungkinan besar adalah ayahnya. Dia sempat mengganti nama belakangnya menjadi Halliday, agaknya untuk menghilangkan jejak ayah yang tak peduli padanya namun kemudian kembali menggunakan nama
Kehidupan Billie sejak awal memang sudah sangat sulit. Ibunya, Sadie Fagan pindah ke
Karena pertolongan kerabat keluarganya, maka Billie bisa keluar dari sekolah itu pada tahun 1927. Trauma dengan pengalaman ini setahun berikutnya Billie pindah ke
Di New York, Billie bersama ibunya menjadi pembantu rumah tangga.
Ibunya kemudian mencari tambahan pendapatan dengan menjadi pekerja seks komersial. Billie sebenarnya sudah mulai menyanyi di beberapa klub pada tahun 1930-1931. Berbagai cerita muncul soal awal kesuksesannya, yang jelas Billie mulai menarik perhatian pada tahun 1933 saat produser jazz Mark Hammond, yang usianya hanya lebih tua tiga tahun dari Billie dan tengah memulai karirnya, menulis tentang Billie untuk Melody Maker dan kemudian membawa Benny Goodman untuk melihat penampilan Billie. Setelah merekam demo di Columbia Studios, Billie bergabung dengan band kecil pimpinan Goodman dan memulai debut komersialnya pada 27 November 1933 dengan lagu Your Mother Son-In-Law.
Meski selama setahun berikutnya Billie tak pernah masuk studio rekaman lagi, nama dan kemampuannya sudah menarik minat sejumlah klub malam di
Selama tahun 1936, Billie menggelar tur bersama Jimmie Lunceford dan Fletcher
Pada musim semi 1937, dia memulai tur bersama Count Bassie, sebagai pendamping penyanyi utama Jimmy Rushing. Namun, Billie hanya bertahan satu tahun setelah dipecat karena terlalu temperamental dan penolakannya untuk membawakan lagu-lagu blues standard penyanyi perempuan dari decade 1920-an.
Untuk sementara, pemecatan ini justru menguntungkan Billie. Kurang dari sebulan setelah dipecar Bassie, Billie dikontrak sebuah band populer saat itu Artie Shaw band. Dia mulai bernyanyi bersama grup ini pada tahun 1938, dan menjadi penyanyi kulit hitam pertama yang menjadi vokalis utama grup band kulit putih. Namun, promoter penrtunjukan dan sponsor radio menolak kehadiran Billie karena
Setelah sejumlah pelecehan, Billie akhirnya keluar dari band itu. Dan untuk kedua kalinya, keputusan ini tepat. Tak lama kemudian, Billie mendapat kesempatan tampil di sebuah klub malam baru Café Society, yang merupakan klub malam baru dengan pengunjung dari berbagai ras. Di klub itu, Billie menyanyikan lagu yang kemudian akan membawanya ke puncak karir, Strange Fruit.
Strange Fruit kemudian menjadi lagu andalan penampilan Billie. Meski John Hammond menolak untuk merekam lagu ini, namun dia memberi izin Billie untuk merekam lagu tersebut untuk perusahaan rekaman Commodore milik Milt Gabler. Saat dirilis, beberapa stasiun radio memboikot lagu ini yang justru semakin membuat lagu ini kontroversial sekaligus laris.
Billie kembali mencetak hit pada tahun 1941 dengan lagu God Bless the Child. Gabler yang juga bekerja untuk Decca Records mengontrak Billie pada tahun 1944 dan memberikan lagu yang khusus diciptakan bagi Billie, Lover Man. Lagu ini menjadi hit ketiga Billie Holiday. Billie terus bersama Decca selama decade 1940-an dan kembali mencatatkan hasil bagus termasuk lagu karya Bessie Smith Tain’t Nobody’s Business If I Do, Them There Eyes, dan Crazy He Calls Me.
Saat karirnya tengah di puncak, kehidupan emosional Billie memunculkanm asa-masa sulit di pertengahan 1940-an. Setelah menjadi pecandu alcohol dan marijuana, Billie mulai mengkonsumsi opium bersama suami pertamanya Johnie Monroe.
Perkawinan pertamanya kandas dan tak lama kemudian dia menikah kedua kalinya kali ini dengan pemain terompet Joe Guy dan saat itu Billie mulai menkonsumsi heroin. Billie sempat meraih sukses dalam konsernya di Balaikota
Sayangnya, masalah Billie berlanjut saat dia bebas dari tahanan. Kasus narkoba membuatnya tersingkir dari berbagai pertunjukan di klub-klub malam. Dua tahun kemudian, Billie memulai rekaman untuk produser Norman Granz pemilik label Clef, Norgan dan Verve. Rekaman ini membuatnya kembali tampil bersama para musisi top misalnya Oscar Peterson dan Charlie Shavers. Tahun 1954, untuk pertama kalinya Billie menggelar tur Eropa. Saat kembali ke Eropa, sekitar
Pada 31 Mei 1959, Billie dilarikan ke rumah sakit Metropolitan New York akibat penyakit liver dan jantung. Di rumah sakit kamarnya dijaga ketat polisi. Penjagaan ini bukan karena khawatir akan banyaknya pengunjung, namun di saat sekarat itu polisi menjerat Billie atas kepemilikan illegal obat-obatan terlarang. Billie tetap dalam pengawasan polisi di rumah sakit sampai dia meninggal 17 Juli 1959. Di tahun-tahun terakhir kehidupannya, dia banyak menghambur-hamburkan pendapatannya. Saat dia meninggal Billie hanya memiliki tabungan 70 sen dan uang 750 dolar di kantungnya.
(22 April 1922 – 5 Januari 1979)
Sangat ambisius namun tetap membumi, seringkali sangat radikal namun sekaligus sangat tradisional. Itulah ciri musik karya Charles Mingus. Karyanya merupakan paduan berbagai elemen kehidupan yang pernah dialaminya, mulai dari unsur musik gospel,
Pada awalnya, sang ibu hanya mengizinkan Mingus mendengarkan musik-musik gereja. Namun, jauh di dalam hatinya Mingus lebih menyukai jazz., terutama karya-karya Duke Ellington. Perkenalannya dengan musik dimulai saat dia belajar meniup trombone dan kemudian bermain cello. Sebagian besar teknik menggesek cello yang diperolehnya kemudian dikembangkannya saat menggunakan double bass di SMU. Sedangkan kemampuannya menulis lagu sudah terlihat sejak dia remaja. Saat itu dia sudah banyak menulis komposisi luar biasa, beberapa di antaranya sangat mirip dengan
Tekanan ekonomi sempat membuat Mingus harus meninggalkan dunia musik, dan bekerja di Perusahaan Pos Amerika Serikat hingga tahun 1950, saat pemain vibrafon Red Norvo mengajaknya bergabung untuk membentuk trio Red Norvo. Kelompok ini berhasil menarik perhatian penggemar jazz dengan memperkenalkan aliran jazz West Coast.
Setelah meninggalkan trio ini, Mingus memutuskan pindah ke
Selanjutnya Mingus berupaya untuk merebut perhatian komunitas jazz. Pada tahun 1952, dia mendirikan perusahaan rekaman Debut Records bersama Roach dan Celia yang kemudian menjadi istrinya. Hingga tahun 1957 perusahaan ini banyak merekam berbagai jenis musik jazz mulai bebop hingga jazz eksperimental. Salah satu produksi Debut Records yang patut dikenang adalah sebuah album Miles Davis dan beberapa sesi solo Mingus yang menonjolkan ide-ide musiknya. Pada tahun 1956, Mingus merilis album Pithecanthropus Erectus , Mingus telah menempatkan diri sebagai penulis lagu dan bandleader handal. Dalam decade 1960-an, Mingus menelurkan karya-karya terbaiknya misalnya album The Key, New Tijuana Moods, Mingus Ah Um, Blues and Roots dan Oh Yeah.
Upaya Mingus untuk keluar dari masalah ekonomi, dan persaingan bisnis musik hampir membuat dia kehilangan akal sehatnya. Bahkan, beberapa baris nada dalam album The Black Saint, ditulis oleh psikiaternya Dr Edmund Pollock. Mingus mengalami sejumlah kegagalan, misalnya menggelar festival jazz sendiri untuk menyaingi festival jazz Newport, konser tunggalnya di Balai Kota New York tahun 1962 yang merugi, bangkrutnya perusahaan rekaman Charles Mingus Records, kegagalan mendapatkan penerbit untuk otobiografinya Beneath the Underdog dan berbagai kegagalan lainnya membuat Mingus tak hanya patah semangat namun juga bangkrut. Dia benar-benar meninggalkan musik antara tahun 1966-1969. Dia pernah tampil pada Juni 1969 hanya karena benar-benar membutuhkan uang.
Kondisi berubah setelah menerima dana dari Guggenheim Fellowship, penerbitan otobiografinya tahun 1971 dan dirilisnya album Let My Children Hear Music membuat kepercayaan dirinya bangkit dan kembali terjun ke dunia musik. Tahun 1974 dia membentuk grup kuintet baru, diperkuat drummer Dannie
Proyek kolaborasi terakhir Mingus adalah bersama musisi folk-rock Joni Mitchell, yang menulis lirik untuk Mingus dan memasukkan suara Mingus ke dalam rekamannya. Mingus meninggal dunia dalam usia 56 tahun di
Charlie Parker
(29 Agustus 1920 – 12 Maret 1955)
Charlie Parker lahir dan besar di
Meski sudah mulai tampil bermusik, nampaknya Parker masih ingin berkembang lebih jauh. Tahun 1939 dia memutuskan pindah ke
Saat Jay McShann big band mengunjungi
Sayangnya, Charlie Parker adalah seorang pecandu heroin sejak remaja dan celakanya sejumlah musisi yang mengidolakan Parker juga mengkonsumsi heroin dengan harapan kemampuan musik mereka bisa menyamai sang idola. Saat Gillespie dan Parker, yang dikenal dengan julukan Diz and Bird, datang ke
Setelah keluar dari rumah sakit, Januari 1947, parker kemudian kembali ke
Namun, Charlie Parker dengan kecanduannya pada obat-obatan terlarang, terlalu senang bermain api. Izin tampilnya dicabut di
(6Desember1920)
Brubeck belajar musik di College of the Pacifik pada tahun 1938-1942. Kemudian dia memimpin band angkatan darat untuk pasukan Jendral Patton selama Perang Dunia II. Usai perang, pada tahun 1946 Brubeck kembali menimba ilmu di
Brubeck kemudian membentuk trio bersama drummer Cal Tjader dan pemain bas Ron Crotty. Mereka bertiga menghasilkan rekaman yang cukup populer di kawasan Bay Area dalam kurun waktu 1949-1951. Namun, trio ini bubar saat Brubeck mengalami cedera punggung setelah berenang dan harus beristirahat total selama enam bulan. Setelah pulih dari cedera, tahun 1951 seorang vokalis alto Paul Desmond mendesak Brubeck untuk membentuk kuartet. Dalam dua tahun, tanpa diduga kuartet ini menjadi cukup terkenal. Penyebabnya adalah suara merdu Desmond dan permainan piano Brubeck yang penuh eksperimen.
The Dave Brubeck Quartet secara teratur melakukan perjalanan tur ke seluruh dunia hingga mereka bubar pada tahun 1967. Setahun kemudian Brubeck kembali ke dunia musik jazz dengan membentuk kelompok kuartet baru dengan menampilkan Gerry Mulligan. Brubeck juga beberapak kali tampil dalam pertunjukan reuni dengan Desmond hingga vokalis itu meninggal dunia tahun 1977. Kemudian Brubeck bergabung dengan ketiga putranya Darius, Chris dan Danny dalam Two Generations of Brubeck era 1970-an. Pada awal decade 1980-an, pemain saksofon tenor Jerry Bergonzi bergabung dalam grup kuartet Brubeck. Dan di pertengahan 1980-an pemainklarinet Bill Smith, yang juga anggota awal octet Brubeck, ikut bergabung bersama vokalis Bobby Miitello.
Atas karirnya yang panjang di dunia musik Dave Brubeck memperoleh sejumlah penghargaan. Tahun 1996 dia menerima Grammy Lifetime Achievement Award. Kemudian dari Universitas Notre Dame dia menerima Laetare Medal, sebuah penghargaan tertinggi dan paling bergengsi untuk warga Amerika penganut Katholik. Pada 8 April 2008, Menteri Luar Negeri AS, Condoleeza Rice menganugerahkan penghargaan Benjamin Franklin for Public Diplomacy.
Earl Kenneth Hines
(28 Desember 1903-22 April 1983)
Awal karir musiknya dimulai saat dia memutuskan untuk bergabung dengan Lois Deppe & His Serenaders di klub malam terkenal
Tahun 1925, Hines pindah ke
Di tahun yang sama, Armstrong bersama Louis Armstrong Hot Five masuk dapur rekaman di bawah label Okeh Records dan hebatnya, posisi istri Armstrong, Lili Hardin sebagai pianis digeser oleh Hines. Kemudian Armstrong dan Hines memproduksi banyak rekaman yang sering dianggap bagian dari rekaman jazz paling penting sepanjang sejarah. Rekaman mereka yang paling terkenal adalah duet terompet dan piano Weatherbird yang dirilis tahun 1928. Di tahun yang sama, Hines juga memproduksi 14 rekaman solo. Setelah Sunset Club tutup, Armstrong dan penabuh drum Zutty Singleton bermain di klub baru Savoy Ballroom, sementara Hines bermain di
Pada usianya yang ke-25, Hines mulai memimpin big bandnya sendiri. Selama 11 tahun, kelompok bandnya bermain di The Grand Terrace Café milik tokoh criminal terkenal, Al Capone. Bahkan, Hines adalah pianis kesayangan Al Capone. Tak hanya bermain di Café, The Earl Hines Big Band dengan 28 anggotanya sibuk membuat rekaman untuk berbagai perusahaan rekaman antara tahun 1929 hingga 1939. Kesibukan ini terhenti saat industri rekaman melakukan mogok massal antara tahun 1942-1945. Earl Hines dan big bandnya juga sering melakukan tur ke seluruh penjuru Amerika saat itu.
Pada awal tahun 1949, Hines kembali bergabung dengan Armstrong dan bandnya All Stars. Meski tak terlalu bahagia, Hines bergabung bersama All Stars hingga 1951. Selanjutnya Hines membentuk band sendiri dan melakukan tur keliling Amerika dan Eropa. Namun, di saat jazz mulai naik daun di era 1960-an, Hines merasa sudah cukup tua untuk pension dan memulai bisnis tembakau di
Di tahun 1964, Hines ‘ditemukan’ kembali oleh kawan lama dan manager tak resminya Stanley Dance, setelah melakukan sejumlah recital di The Little Theatre, New York. Dan itu adalah recital pertama yang pernah dilakukan Hines yang selalu menganggap dirinya adalah pemain piano biasa saja. Resital itu ternyata menciptakan sebuah sensasi besar. Harian The New York Times sampai menulis “Tak ada yang harus didengarkan lagi, setelah Anda mendengar Earl Hines”. Kemudian Hines memenangkan International Critics Poll tahun 1966 yang digelar majalah Down Beat. Majalah itu juga mendaulat Hines sebagai pianis jazz nomor 1 tahun 1966 dan lima tahun berikutnya berturut-turut. Kemudian Jazz Journal menganugerahi rekaman Hines sebagai yang terbaik dan menjadi urutuan pertama kategori pianis. Sementara majalah Jazz, memilih Hines sebagai musisi Jazz terbaik tahun 1966.
John William Coltrane
(23 September 1926 – 17 Juli 1967)
Pada tahun 1946, Coltrane sebenarnya sudah menghasilkan sejumlah rekaman meski masih dianggap sebagai musisi muda biasa saja. Meski demikian, Coltrane sempat bergabung bersama nama-nama besar misalnya Dizzy Gillespie, Earl Bostic dan Johnny Hodges pada awal 1950-an. Karir professional baru benar-benar berkembang antara tahun 1955-1967, saat itulah dia mengembangkan modern jazz dan mempengaruhi para musisi generasi berikutnya.
Meski karir Coltrane terbilang singkat, dia pertama kali muncul sebagai musisi pendamping pada usia 29 tahun, bersolo karir pada usia 33 tahun dan meninggal pada usia 40 tahun, sebagai seorang pemain saksofon John Coltrane termasuk tokoh jazz paling penting sekaligus paling kontroversial. Nampaknya aneh dalam karirnya yang singkat, Coltrane bisa menghasilkan banyak album. Hal itu tak mengherankan karena selain Coltrane sendiri banyak menelurkan album, perusahaan-perusaahan rekaman banyak merekam ulang album-album lamanya saat nama Coltrane sudah menjulang.
Banyak pertanyaan muncul seputar
Bakat Coltrane meniup saksofon sudah terlihat sejak awal. Setelah sempat belajar musik di Granoff Studios dan Ornstein School of Music di Philadelphia, dia kemudian bergabung dengan band-band local yang manggung di kafe dan klub. Setelah bergabung dengan Angkatan Laut selama satu tahun, Coltrane kemudian menjadi anggota band pimpinan Eddie Vinson dan memainkan tenor saksofon. Namun, dia juga mendengarkan permainan para sksofonis jazz ternama baik tenor maupun alto seperti Charlile Parker, Ben Webster, Coleman Hawkins, Lester Young dan Tab Smith. Setelah satu tahun bergabung bersama Vinson, kemudian Coltrane menjadi anggota Dizzy Gillespie band selama empat tahun.
Dekade 1950-an, berkembanglah modern jazz yang ditandai kemunculan nama-nama seperti Miles Davis dan Thelonius Monk.
Coltrane sempat bergabung bersama mereka dan memainkan horn. Monk bahkan sempat mengajari Coltrane sejumlah teknik yang menambah kemampuannya dalam memainkan saksofon. Permainan Coltrane dapat didengar dalam album terkenal Miles Davis, Kind of Blue. Pada era 1960-an, Coltrane membentuk grup kuartet sendiri bersama pianis McCoy Tiner , drummer Elvin Jones dan bassis Jimmy Garrison yang semuanya – sama seperti Coltrane – sangat gemar mengembangkan kebebasan dalam bermusik. Akhirnya, Coltrane benar-benar membebaskan dirinya mengembangkan musik sesuka hati dan hasil karya terbaiknya antara lain My Favorite Things, yang merupakan variasi mengejutkan berdasarkan karya Richard Rogers dalam Sound of Music.
Sayangnya, karir hebat Coltrane berakhir cepat. Dia meninggal dunia di Rumah Sakit Huntington, Long Island, New York pada 17 Juli 1967 dalam usia 40 tahun akibat menderita kanker hati. Penulis biografi Lewis Porter mengatakan hal yang controversial soal penyebab kematian Coltrane. Dia mengatakan penyebab penyakit yang menyebabkan kematian Coltrane ebrawal dari hepatitis yang diperolehnya dari kebiasaannya mengkonsumsi heroin. Dalam wawancaranya, seorang saksofonis jazz Albert Ayler mengklaim bahwa Coltrane lebih memilih terapi meditasi ala Hindu untuk menyembuhkan penyakitnya dari pada pengobatan konvensional ala barat, meskipun sang istri Alice Coltrane membantah hal ini.
Keluarga Coltrane dikabarkan masih memegang hak atas sejumlah karya Coltrane yang belum dirilis, sebagian besar berupa rekaman saksofon mono. Pada tahun 1995, berbarengan dengan rilis album Stellar Regions, master rekaman itu dibawa ke studio dan tidak pernah ditemukan kembali. Untuk karir panjangnya, Coltrane menerima penghargaan Special Citation dari Pulitzer Prize Board tahun 2007. Penghargaan ini diberikan untuk kemampuan improvisasi, daya bermusik yang hebat dan menjadi ikon dalam sejarah jazz. Selain itu, gereja The Saint John Coltrane African Orthodox di San Fracisco mengambil nama sang musisi sebagai nama gereja itu. Bahkan komunitas Otodox Afrika sudah menganugerahi gelar santo atau orang suci bagi John Coltrane sejak tahun 1971.
Miles Dewey Davis
(26 Mei 1926 – 28 September 1991)
Miles Davis lagir di Alton, Illinois, 26 Mei 1926 namun dia tumbuh besar di St Loius timur di tengah keluarga menengah. Sejak duduk di bangku SMA,
Kemudian Miles bergabung dengan sebuah grup yang mengerjakan jenis musik yang benar-benar berbeda. Band ini terdiri atas JJ Johnson, Lee Konitz,. Gerry Mulligan, John Lewis dan Max Roach, yang semuanya adalah musisi bebop handal. Para musisi ini mengembangkan
Pada awal decade 1950-an adalah masa-masa sulit untuk Miles Davis, terkait ketergantungannya pada heroin dan dia adalah seorang musisi yang tidak menyenangkan saat itu. Pada pertengahan 1950-an, dengan kerja dan kemauan keras, dia terbebas dari kecanduan heroin dan mulai membentuk kuintet pertamanya yang beranggotakan Miles Davis, John Coltrane, Red
Pada decade 1960-an, Miles Davis membentuk kelompok kuintet baru kali ini beranggotakan Wayne Shorter, Herbie Hancock, Tony Williams dan Ron Carter. Musik kelompok ini begitu kompleks, mulai dari post-bop ekesperimental modal jazz hingga free jazz.. Para penggemar Miles Davis agaknya kebingungan dengan
Dekade 70-an dimulai. Dan sebagai musisi, Miles Davis sadar musik rock perlahan mulai menggantikan jazz sebagai musik pilihan kaum muda. Agar tak semakin ketinggalan, Miles Davis mulai menggunakan peralatan musik elektrik dalam penampilannya. Perubahan ini tak ayal semakin membatasi penggemar jazz dan menghasilkan kritik tajam. Namun, tak bisa diingkari kekuatan musik Miles Davis bisa menembus pasar komersial. Album Bitches Brew saat dirilis tahun 1970 terjual 400.000 kopi dan tercatat sebagai album jazz terlaris sepanjang masa. Dalam album ini Miles Daviz menggaet Chick Corea, Herbie Hancock, John McLaughlin dan musisi lain yang kemudian menjadi musisi utama dalam perkembangan fusion. Miles Davis masih terus tampil di panggung dan masuk dapur rekaman sepanjang 1970-1980-an. Sepanjang masa ini, dia terus tampil dengan band-band elektronik, sering memainkan organ ketimbang terompetnya dan tampil memunggungi penonton.
Miles Davis meninggal dunia 28 September 1991 di
Thomas Wright Waller
(21 Mei 1904 – 15 Desember 1943)
Fats Waller lahir di
Saat Waller berusia 6 atau 7 tahun, Waller sangat suka memainkan piano milik tetangganya. Melihat bakat terpendam putranya, ibu Waller kemudian menyewa seorang guru piano untuk melatih putranya. Waller kemudian belajar membaca not dan menulis lagu dari sang guru piano. Namun, sang guru justru menganjurkan agar Waller lebih mengandalkan telinganya dalam belajar musik. Dalam usia 14 tahun Waller memenangkan kontes pencarian bakat setelah memainkan lagu Carolina Shout karya James P Johnson. Hebatnya, Waller mempelajari lagi ini hanya dengan melihat seorang pianis yang tengah memainkan lagu itu.
Tahun 1918, Waller meninggalkan sekolah dan melakukan berbagai pekerjaan yang tak ada hubungannya dengan bakat pianonya. Tahun 1919, dia mendapat pekerjaan untuk memainkan organ mengiringi pemutaran film-film bisu di sebuah bioskop. Ayahnya ingin agar Waller meneruskan jejaknya sebagai pendeta namun ternyata Waller lebih memilih mengejar karir di dunia musik. Perbedaan ini semakin kentara setelah ibunya meninggal dunia pada tahun 1920. Saat itu Waller memutuskan untuk pindah dari rumah orang tuanya dan memilih tinggal dengan keluarga pianis Russel Brook. Di sinilah dia bertemu dengan James P Johnson dan Willie ‘ The Lion’ Smith, dua pianis ternama di
James P Johnson kemudian membawa Waller dan mendidik dia cara memainkan piano dan meningkatkan kemampuan musiknya secara nyata. Willie Smith memiliki pengaruh terhadap karir musik Waller. Smithlah yang memperkenalkan Waller pada karya-karya para musisi impresionis abad ke-19. Pada tahun 1921, Waller disewa untuk memainkan organ di sebuah bioskop film-film bisu dengan upah $50 sepekan. Setahun kemudian, Waller sudah masuk dapur rekaman di bawah label Okeh Records. Tahun 1923, Waller merekam beberapa permainan piano untuk QRS. Dalam empat tahun selanjutnya, dia merekam banyak album dengan RCA Victor dan menjadi sangat terkenal.
Tahun 1931, Fats Waller menggelar tur ke
Pada tahun 1943, Waller membintangi film Stormy Weather dan dalam bulan Desember tahun yang sama saat tampil di Zanzibar Room,
Edward Kennedy “Duke” Ellington
(29 April 1899 - 24 Mei 1974)
Sebagai musisi, Duke Ellington dikenal sebagai salah satu tokoh jazz paling berpengaruh di Amerika Serikat. Dia adalah salah satu musisi kulit hitam paling terkenal di abad ke-20. Selain menghasilkan banyak rekaman, Ellington juga membintangi beberapa film. Ellington dan kelompok orkestranya secara rutin melakukan tur di Amerika Serikat dan Eropa sebelum dan sesudah Perang Dunia II. Reputasinya semakin tinggi setelah kematiannya. Dia menerima berbagai penghargaan salah satunya penghargaan khusus dari Pulitzer Prize Board.
Duke Ellington lahir pada 29 April 1899 di Washington DC. Kedua orang tuanya James Edward Ellington dan Daisy Kennedy Ellington dikenal sebagai pemain piano. Dari kedua orang tuanya inilah, Duke mewarisi bakat bermusiknya. Pada usia tujuh tahun, Duke mulai belajar piano. Meski mulai belajar piano, pada awalnya Duke lebih tertarik pada baseball ketimbang musik. ”Presiden Roosevelt sesekali datang menunggangi kudanya dan berhenti untuk melihat kami bermain baseball,”kenang Duke suatu ketika.
Saat remaja, Duke menjalani pekerjaan pertamanya sebagi penjual kacang, pada saat pertandingan baseball klub Washington Senators. Beberapa pekerjaan berikutnya juga tak satupun yang bersinggungan dengan musik. Namun, bakatnya bermusik tidak hilang. Pada tahun 1914, saat Duke bekerja sebagai pengaduk soda di kafe Poodle Dog, dia menulis komposisi pertamanya yang berjudul Soda Fountain Rag yang juga dikenal dengan judul Poodle Dog Rag. Saat itu, Duke menciptakan komposisi ini dengan ‘telinga’ sebab dia belum pernah belajar menulis lagu.
Dalam otobiografinya, Music is my Mistress (1973) Duke mengatakan pada awalnya dia menganggap dirinya tak berbakan memainkan piano, sehingga dia tidak terlalu antusias belajar piano. Setelah beberapa waktu, kondisi itu berubah. Pada usia 14 tahun Duke sering menyelinap ke Frank Holiday’s Poolroom dan di sana dia mendengar sejumlah musisi bermain piano. Inilah yang kemudian menumbuhkan minatnya terhadap piano dan mulai belajar piano lebih serius.
Duke kemudian mulai melihat dan meniru
Duke juga terinspirasi dengan pertemuannya dengan James P Robinson dan Luckey Roberts, para legenda jazz masa itu. Selanjutnya Duke mulai manggung di berbagai kafe dan klub malam di sekitar
Antara tahun 1917 dan 1919, Duke memulai karir musiknya, meski bisa dikatakan masih sebagai musisi paruh waktu. Di siang hari dia berprofesi sebagai perancang gambar-gambar iklan dan di malam hari dia bermain piano. Dia juga bekerja sebagai pengantar
Selanjutnya, Duke manggung hampir di seantero
Sepanjang hidupnya, Duke Ellington memperoleh banyak penghargaan. Antara lain Grammy Lifetime Achievement Award 1966. Antara tahun 1959-1999, Duke mengoleksi 12 Grammy Award, 9 album dan singlenya masuk dalam Grammy Hall of Fame Award dan berbagai penghargaan musik lainnya. Selain itu, Duke juga memperoleh sejumlah penghargaan dari pemerintah misalnya Presidential Medal of Honor dari Pemerintah AS tahun 1969 dan Legion of Honor dari Pemerintah Prancis 1973.
Duke Ellington meninggal dunia pada 24 Mei 1974 karena penyakit kanker paru-paru dan pneumonia, sebulan setelah ulang tahunnya ke-75. Upacara pemakamannya di Katedral
Herman Poole Blount “Sun Ra”
(22 Mei 1914 – 30 Mei 1993)
M |
usisi yang terlahir dengan nama Herman Poole Blount ini dikenal sebagai composer jazz, pianis, dan pemain synthesizer, penulis puisi dan filsuf. Dia dikenal dengan filosofi kosmik, komposisi musik dan
Dia membuang nama kelahirannya dan mengubah namanya menjadi Sun Ra. Dalam mitologi Mesir Kuno, Ra adalah Dewa Matahari. Dia juga menggunakan beberapa nama lain misalnya Le Sonra dan Sonny Lee. Sun Ra selalu mengingkari semua hubungan dengan nama kelahirannya dengan berkata “Blunt adalah manusia imajiner tak pernah eksis. Semua nama yang saya gunaka selain Ra adalah nama samaran.”
Sun Ra boleh saja mengaku berasal dari Saturnus. Namun, sebagai manusia Bumi dia lahir di
Meski bergaya controversial, Sun Ra adalah seorang innovator besar. Dia sudah memimpin band sendiri pada 1934. Selain itu dia juga menjalani berbagai profesi secara paruh waktu di kawasan barat tengah Amerika Serikat, bekerja sebagai pianis dan pencipta lagu untuk Fletncher Henderson pada 1946-1947. Sun Ra juga muncul dalam beberapa rekaman pada awal 1948 namun baru benar-benar menghasilkan rekaman pada 1953. Dia memimpin sebuah big band, yang dia sebut Arkestra di Chicago. Di
Setelah pindah ke
John Birks ‘Dizzie’ Gillespie
(21 Oktober 1917- 6 Januari 1993)
D |
izzie lahir di Cheraw, Carolina Selatan dan merupakan bungsu dari sembilan bersaudara. Ayahnya adalah seorang pemimpin band local, sehingga Dizzie sudah mengenal musik sejak masa kanak-kanaknya, dia sudah belajar memiankan piano pada usia 4 tahun. Sosok Dizzie Gillespie bersama Charlie Parker dikenal sebagai legenda perkembangan aliran bebop dan modern jazz. Selain itu, Dizzie juga dikenal sebagai salah satu pemain terompet terbaik dalam sejarah musik jazz, bahkan beberapa kritikus menganggap dia adalah yang terbaik.
Selain belajar piano, ayah Dizzie, John Birks Gillespie sudah mengenalkan trombone padanya sejak kecil. Pada usia 12 tahun, Dizzie memilih terompet sebagai spesialisasinya. Meski ayahnya adalah pemimpin kelompok band local, Dizzie tumbuh dalam kemiskinan. Dia memperoleh bea siswa untuk melanjutkan studi ke sebuah sekolah pertanian namun pada tahun 1935 dia keluar dari sekolah itu dan memilih menjadi musisi. Dalam perjalanan kariernya, Dizzie sangat terpengaruh Roy Eldridge.
Pada tahun 1937 dia bergabung dengan orkestra Teddy Hill danmenempati posisi yang ditinggalkan idolanya Roy Eldridge. Bersama orkestra ini juga Dizzie memperoleh kesempatan pertama masuk dapur rekaman dan mencicipi tur ke Eropa. Setelah sempat menjadi musisi freelance selama setahun, Dizzie kemudian bergabung dengan orkestra Cab Calloway pada tahun 1939-1941. Bersama band ini, Dizzie memiliki banyak kesempatan melakukan rekaman dan semakin mengasah kemampuannya. Penampilannya dalam komposisi Pickin’ the Cabbage menunjukkan dia semakin lepas dari baying-bayang Roy Eldridge.
Dizzie juga merupakan salah satu pencipta
Ciri khas lain Dizzie adalah terompetnya bengkok 45 derajat. Menurut otobiografinya, bentuk terompet yang bengkok itu adalah akibat sebuah kecelakaan pada tahun 1953. Meski secara fisik rusak, namun terompet itu malah menghasilkan suara unik yang disukai Dizzie. Penulis biografi Dizzie, Alyn Shipton menulis nampaknya Dizzie memperoleh ide ini setelah melihat instrument serupa di
Dizzie Gillespie meninggal dunia pada 6 Januari 1993 dalam usia 75 tahun akibat kanker pancreas dan dimakamkan di pemakaman Queens, New York. Upacara pemakaman Dizzie dilakukan dua kali. Pertama dilakukan dengan tata cara agama Baha’I yang dianutnya dan hanya dihadiri keluarga serta kerabat dekat. Upacara kedua dilakukan di
William ‘Count’ Basie
(21 Agustus 1904 – 26 April 1984)
W |
illiam Bassie belajar musik sejak kecil dari ibunya, dan memainkan piano sejak masa kanak-kanak. Mempelajari dasar-dasar piano
Debut professional Bassie adalah saat menggantikan Fats Waller, dalam sebuah pertunjukan berjudul Katie Crippen and Her Kids. Selain itu, Bassie juga bekerja dengan June Clark dan Sonny Greer, yang di kemudian hari menjadi penabuh drum untuk Duke Ellington.
Soal Sonny Greer, Bassie, meski secara alami memiliki bakat sebagai pianis, namun sebenarnya dia lebih suka memainkan drum. Saat melihat kemampuan Sonny Greer yang jauh lebih hebat dalam urusan menabuh drum, Bassie seakan menjadi ‘minder’ dan akhirnya sejak berusia 15 tahun memilih piano menjadi instrument spesialisnya.
Saat Bassie menjalani tur ke
Pada tahun 1928, Bassie pindah ke kota Tulsa dan mendengar bahwa salah satu big band tersohor saat itu, Walter Page & His Famous Blue Devils, dengan vokalis terkenal, Jimmy Rushing, tengah manggung di kota itu. Beberapa bulan kemudian, Bassie diajak bergabung dengan big band ini, yang kerap manggung di
Suatu hari, seorang produser musik-musik jazz John Hammond mendengarkan penampilan Count Bassie di radio. Kemudian, dia memutuskan band ini harus tampil di
Meski sering berganti vokalis selama era 1940-an, Bassie membuat bandnya tetap memiliki permainan yang memikat, memiliki semangat tinggi dan selalu memiliki vokalis jazz yang berbakat. Di antara nama-nama vokalis yang pernah bergabung dengan Bassie antara lain Lester Young, Herschel Evans, Don Byas, Buddy Tate, Lucky Thompson, Illionis Jacquet dan Paul Gonsalves. Sementara para pemian terompet antara lain, Buck Clayton, Harry ‘Sweetes’
Pada periode 1950-1951 saat kondisi ekonomi tak begitu bagus, Bassie tetap mempertahankan big bandnya. Pada tahun 1954, Joe Williams menjadi vokalis utama Count Bassie big band. Kedatangan Williams ini membuat band ini memiliki warna baru dan kemudian mereguk sukses komersial dengan lagu andalan mereka Every Day I Have The Blues. Pada periode yang sama penulis lagi Neal Hefti dan Ernie Wilkins menyumbangkan banyak aransemen swing untuk Count Bassie band. Dengan bantuan kedua orang ini, Count Bassie band terus bertahan di papan atas hingga era 1970-an.
Kesehatan Count Bassie mulai menurun pada tahun 1976, saat dia mengalami serangan jantung yang membuatnya harus beristirahat selama beberapa bulan. Meski berulang kali dirawat di rumah sakit, pada tahun 1981, Count Bassie masih mampu tampil di panggung meski harus menggunakan kursi roda. Count Bassie meninggal dunia pada tahun 1984 dalam usia 79 tahun setelah menderita kanker.
Sepanjang karir musiknya, Count Bassie sudah memperoleh banyak penghargaan. Selain Grammy Award, Count Bassie and His Big Bands memenangkan Esquire’s Silver Award 1945, memuncaki posisi teratas dalam survey pembaca Down Beat 1955, survey majalah Metronom 1958-1960, survey para kritikus majalah Down Beat 1954-1957, Playboy all Stars 1959. Sebagai pianis Bassie dinyatakan sebagai yang terbaik dalam survey pembaca Metronome 1942-1943. Pada tahun 1958 Count Bassie terpilih menjadi anggota Down Beat Hall of Fame.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu berguna bagiku......