Senin, 14 Maret 2011

SISWA LELAKI MEROKOK DI TOILET



SMA Negeri 3 yang mengadakan sistem moving class yang sudah terjadi selama bertahun-tahun. Di sisi lain kita tidak jenuh karena berindah-pindah ruangan atau suasana baru. Tetapi di lain hal itu menurut saya tidak efektif. Banyak murid yang akhirnya membolos. Banyak yang kelelahan karena ruangannya yang berjarak  jauh atau muter-muter tidak jelas. Kita jadi mengeluarkan tenaga yang lebih untuk hal itu. Belum lagi terkadang jarak kelas dengan kantin yang jauh sekali. Itu sangat melelahkan. Bukannya mau minta hal yang praktis, tetapi menurut saya sitem ini harus dipikirkan juga dampaknya.

SMA Negeri 3 Pekalongan termasuk SMA yang paling disiplin daripada SMA-SMA lainya yang ada dipekalongan.Tapi sangat mengherankan sekali.
1.    Saya sering melihat murid SMAN 3 Pekalongan banyak yang membolos padahal Kegiatan Belajar Mengajar sedang berlangsung. Kenapa para Guru tidak memantau akan hal itu. Padahal,saya kira semua itu sudah dimengerti oleh para Guru.
2.    Saya sering melihat para lelaki sedang merokok didaerah-daerah tertentu di wilayah SMA Negeri 3. Saya sering melihatnya pada jam-jam istirahat. Pernah saya dan teman-teman saya melihat para laki-laki sedang merokok di kamarmandi perempuan. Apa lagi putung-putung rokok yang sering kami temukan di sepanjang lorong menuju kamar mandi. Itu hal yang sangat meresahkan. Dan sangat menganggu. Harap di tindak.

Lab Bahasa Inggris yang sebenaranya digunakan untuk melatih,menambah ketertarikan kita terhadap Bahasa Inggris.Tetapi mengapa ruangan itu malahan bau,kotor,fasilitaspun tidak memadai untuk kita melatih dan menambah ketertarikan kita terhadap mata pelajaran itu. Menurut saya, itu bertambah menjadi hal yang membosankan karena fasilitas ruangannya saja sudah seperti itu. Jika malam hujan,lalu pada esok harinya kita masuk ke dalam ruangan itu. Selalu saja ruangan itu bocor dan menyebabkan bau karena air yang menetes ke karpet atau tidak adanya pengharum ruangan. Meja yang sudah seperti tidak layak pakai. Tulisan-tulisan  yang ada di meja. Tombol-tombol untuk mengukur besarnya volume sudah rusak. Tidak adanya earphone untuk pelajaran listening. Tapi nyatanya tidak ada.

Acara perpisahan SMA Negeri 3. Mengapa harus diadakan di Dupan? Kenapa tidak diadakan di sekolah saja??
Menurut saya,
1.    Mungkin kalau acaranya diadakan disekolah. Kita tidak perlu mengeluarkan ongkos yang besar. Seperti kemarin kita harus mengeluarkan uang sebesar 25.000 per anak. Bukannya mau pelit, tapi juga mikir dong murid yang lainya apa mereka juga sanggup untuk membayarnya. Itu uang yang sangat besar juga untuk sekali acara.
2.    Tempatnya jauh sekali. Tidak strategis. Jalan raya, jalan yang ngeri. Ya kalau semisal ada yang nganter, atau tebengan atau ada motornya? Jika semisal ada  motornya tapi takut kesana karena jalan yang ramai?

Ruang ganti di sebelah mabes osis. Tempatnya sempit, tidak bisa menampung kira-kira  11-18 orang. Kalaupun bisa, harus berdesak-desakan. Kalau tidak bisa menampung orang segitu juga harus bergantian setiap minggunya.  Kotor, isinya debu, tisu, air minuman gelas. Belum lagi ruangan bau. Setelah itu jika  olahraga otomatis kita  mengeluarkan  keringat, di ruang ganti baju tidak ada kipas angin. Panas sekali. Tidak nyaman. Diruang guru aja ada dua AC. Memangnya apa salahnya  kalau kita minta kipas angin yang jumlahnya saja satu dan harganya tidak seberapa. Ditambah lagi tidak ada gantungan baju. Kadang kala seragam kita jadi kotor karena jatuh di bawah lantai yang lantainnya juga kotor. Mungkin para Guru tidak pernah merasakan apa yang kami rasakan.  

Sekian dari saya, mungkin kritikan atau pendapat saya tentang sekolah ini dapat membangun sekolah yang lebih baik lagi.

Terima Kasih.






Nama : Mukarromah
Kelas : XI IPA 3
No Absen : 24

Powered By Blogger

Ayo Gabung di Sini !!

Arsip Blog