Rabu, 26 Januari 2011

PAGELARAN 2010


Yang luar biasa pada pagelaran tahunnini adalah tampilnya marcing band pada satu kelas anak XII.IPS....
thank to semuanya. Semoga jadi ank hebat setelah lulus smaga bro.....

PERPUSTAKAAN SMAN 3 PEKALONGAN

PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH


Perpustakaan sebagai lembaga penyedia ilmu pengetahuan dan informasi mempunyai peranan yang signifikan terhadap lembaga induk serta masyarakat penggunanya. Demikian halnya di dalam lingkungan pendidikan seperti sekolah. Perpustakaan sekolah merupakan pusat sumber ilmu pengetahuan dan informasi yangberada di sekolah, baik tingkat dasar sampai dengan tingkat menengah.

Perpustakaan sekolah harus dapat memainkan peran, khususnya dalam membantu siswa untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah. Untuk tujuan tersebut, perpustakaan sekolah perlu merealisasikan misi dan kebijakannya dalam memajukan masyarakat sekolah dengan mempersiapkan tenaga pustakawan yang memadai, koleksi yang berkualitas serta serangkaian aktifitas layanan yang mendukung suasana pembelajaran yang menarik.

Dengan memaksimalkan perannnya, diharapkan perpustakaan sekolah bisa mencetak siswa untuk senantiasa terbiasa dengan aktifitas membaca, memahami pelajaran, mengerti maksud dari sebuah informasi dan ilmu pengetahuan, serta menghasilkan karya bermutu. Sehingga pada akhirnya prestasi pun relatif mudah untuk diraih.
Dalam membantu siswa untuk menghasilkan karya yang bermutu, perpustakaan tidak bisa bekerja sendiri. Dukungan sekolah, terutama melalui kebijakan pimpinan (kepala sekolah), akan memperlancar tugas/kebijakan yang akan dijalankan oleh pengelola perpustakaan sekolah.

Tugas perpustakaan dalam memajukan masyarakat sekolah melalui ilmu pengetahuan dan informasi harus diwujudkan secara efektif dan efisien. Masyarakat sekolah yang menjadi sasaran perpustakaan, mulai dari pihak manajemen sekolah, guru, siswa, pihak orang tua, dan segenap warga sekolah yang lain harus menjadi pintar dengan adanya perpustakaan sekolah. Khususnya siswa, yang menjadi obyek dari pada pem proses belajar siswa tidak hanya dilakukan di sekolah. Istilah long life education harus tertanam betul dan diaplikasikan dalam kehidupan siswa sehari-hari. Terutama menanamkan akhlak/nilai-nilai yang baik pada siswa. Perpustakaan dapat mengajarkannya tentang rasa tanggungjawab dalam meminjam dan menjaga koleksi dari kerusakan/hilang, membiasakan aktifitas membaca dalam mengisi jam istirahat, serta kebiasaan baik lain yang tercermin dalam tata tertib maupun peraturan perpustakaan. Pihak sekolah berkewajiban mem-backup peraturan yang dikeluarkan oleh perpustakaan. Diharapkan dengan penanaman akhlak/nilai-nilai yang baik ini, siswa dapat lebih bertanggungjawab dalam kehidupan sosialnya, menjadi taat pada orang tua dan bapak ibu guru, serta menjadi warga masyarakat yang bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya.belajaran dan pengajaran, harus dikenalkan betapa pentingnya manfaat dari perpustakaan sekolah. Masyarakat sekolah yang sadar dengan kehadiran perpustakaan akan mewujudkan masyarakat yang gemar membaca/reading society.

Selain buku, minat membaca siswa perlu difasilitasi misalnya dengan membuat majalah dinding untuk science, atau pun karya sastra yang lainnya. Siswa bisa menggunting informasi yang bermanfaat dari koran/majalah di rumah, untuk dibawa ke perpustakaan sekolah. Kemudian untuk setiap hasil guntingan tersebut dikelompokkan menurut topiknya, untuk kemudian ditempel dan dipajang sebagai hasil karya dari siswa. Dalam kurun waktu tertentu, majalah dinding di perpustakaan sekolah ini harus terus di-update. Hal ini akan memotivasi siswa, selain untuk gemar membaca, juga gemar berkarya. Lewat karya di dinding ini pula, akan terjadi penyebaran informasi yang bermnfaat bagi siswa-siswa lain yang membaca. Sehingga makin banyak siswa yang pandai, cerdas dan semakin mudah pula mereka untuk berprestasi.

Agar tidak gaptek serta tidak ketinggalan informasi, koleksi perpustakaan juga perlu ditambah dengan akses internet, bisa berupa jurnal pendidikan atau pun informasi terkini lainnya. Pendidikan penelusuran informasi/browsing di internet harus diajarkan sejak pertama kali siswa masuk di sekolah, karena akan besar manfaatnya untuk membantu proses pendidikan yang berlangsung. Setelah itu perlu dilakukan pembinaan terprogram dan monitoring terhadap aktifitas siswa dalam ber-internet. Hanya informasi yang benar-benar bermanfaat saja yang bisa dijadikan sumber ilmu pengetahuan dan pelajaran siswa dalam kelas. Dengan internet, waktu pencarian terhadap sebuah informasi relatif lebih cepat. Dan informasi dari internet akan lebihuptodate. Apa pun masalah yang ditemui siswa, pasti ada solusinya di internet. Siswa juga dapat mengembangkan pelajarannya dengan dibantu sumber dari internet. Dengan internet siswa akan menjadi pelajar yang plus, prestasi pun sudah menanti di depan.

Untuk menjadi lebih baik, perpustakaan sekolah harus terus berbenah. Studi banding dengan sekolah yang sejenis, tetapi sudah terlebih dulu memiliki prestasi; harus terus dilakukan. Mereka bisa berbagi tentang cara belajar, cara menambah ilmu pengetahuan di luar kelas, cara memanfaatkan perpustakaan beserta koleksinya, dsb. Tujuannya agar rahasia sekolah unggulan dapat diterapkan, dan siswa yang belum berprestasi dapat berbagi pengalaman dengan siswa sekolah ungulan yang telah berprestasi.

Dengan perpustakaan umum/daerah, perpustakaan sekolah juga bisa bekerjasama dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan layanannya kepada siswa, khususnya bagi siswa kelompok usia anak dan remaja. Kerjasama dapat dilakukan misalnya dengan melakukan study visit ke perpustakaan umum/daerah untuk mengetahui koleksi apa saja yang sesuai untuk siswa pada usia anak-anak atau remaja, serta layanan apa saja yang telah dihadirkan di sana. Sehingga sepulang dari perpustakaan umum/daerah, siswa akan memiliki wawasan tentang semua hal yang berkait dengan perpustakaan dan jasa layanannya. Sedangkan bagi perpustakaan sekolah, bisa berbenah ke dalam. Siswa yang senang dan sering memanfaatkan perpustakaan sebagai penyedia jasa informasi dan ilmu pengetahuan, akan terbantu dalam mewujudkan prestasi dan cita-citanya.



KANTIN KEJUJURAN DI SMAN 3 PEKALONGAN

Oleh   :Khasmita Farkhatunnajah.
Kelas : XI IPS 3
No     : 11


Kantin kejujuran merupakan upaya untuk mendidik akhlak siswa agar berperilaku jujur. Kantin kejujuran adalah kantin yang menjual makanan kecil dan minuman. Kantin kejujuran tidak memiliki penjual dan tidak dijaga. Makanan atau minuman dipajang dalam kantin. Dalam kantin tersedia kotak uang, yang berguna menampung pembayaran dari siswa yang membeli makanan atau minuman. Bila ada kembalian, siswa mengambil dan menghitung sendiri uang kembalian dari dalam kotak tersebut. Di kantin ini, kesadaran siswa sangat dituntut untuk berbelanja dengan membayar dan mengambil uang kembalian jika memang berlebih, tanpa harus diawasi oleh guru atau pegawai kantin. Salah satu motto yang ditanamkan di kantin ini adalah Allah Melihat Malaikat Mencatat. Kantin Kejujuran merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam pendidikan Antikorupsi. Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu problema bangsa yang hingga kini belum tuntas diselesaikan adalah praktik korupsi. Virus korupsi yang telah mewabah dan tumbuh subur di masa orde baru telah mengakibatkan kesengsaraan rakyat yang berkepanjangan, bahkan menghambat kemajuan bangsa dan negara. Sangat sulit untuk memutus tali rantai virus tersebut. Meskipun demikian, putra-putri bangsa yang masih memegang idealisme yang tinggi dan merindukan keadilan di negeri ini akan tetap berupaya untuk memberangus virus korupsi.

Program tersebut tidak hanya keinginan dari atasan, akan tetapi kebijakan pemerintah justru patut diberikan apresiasi yang tinggi dengan mensukseskannya secara bersama. Bukan berarti program ini menambah beban bagi sekolah, terutama bagi guru. Justru melalui program ini mempermudah guru untuk mendidik akhlak siswa. Sebab, tugas guru tidak hanya melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas, tetapi lebih dari itu guru turut bertanggung jawab dalam membina kepribadian siswa.

Sementara salah satu tujuan didirikannya kantin kejujuran untuk pendidikan adalah mewujudkan peserta didik yang berakhlak mulia. Hal ini ditegaskan dalam UU Sisdiknas, pasal 3 ditegaskan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah “... untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Sekali lagi, tugas guru tidak hanya mengajarkan materi saja, tetapi berupaya semaksimal mungkin untuk membentuk kepribadian peserta didik yang sempurna. Selain itu, orangtua juga perlu memberikan motivasi dan pembinaan anak-anaknya agar selalu berperilaku jujur di sekolah, di rumah, maupun di lingkungan masyarakat. Dengan adanya kerja sama yang baik antara orangtua, sekolah, pemerintah, dan masyarakat lnsya’ Allah kita akan mampu mendidik generasi muda berperilaku jujur dan berakhlak mulia sebagai modal utama untuk membangun bangsa yang berperadaban tinggi bebas dari korupsi. Amin...

DASAR PROGRAM KANTIN KEJUJURAN (SEHAT) DI SMAN 3 PEKALONGAN

Pentingnya mengenalkan kesehatan pada siswa.


Sehat itu nomor satu. Tak bisa ditawar. Lebih penting lagi, dampak kesehatan bisa terbawa sampai puluhan tahun. Karena itu, pengenalan program pendidikan kesehatan atau program yang langsung menyasar pada peningkatan kesehatan sekolah perlu mendapat dukungan penuh.Dampak positifnya terbawa sampai puluhan tahun.
Sekolah memang tidak semata mata mendorong anak mencetak angka tertinggi di rapor atau sekadar kumpulan buku dan teori, tapi juga mendorong supaya setiap siswa sadar akan kesehatan. Tak hanya mengenalkan apa yang sehat dan tidak sehat, sekolah juga wajib memberikan jajanan yang sehat Makanan yang dikonsumsi oleh anak memiliki sumbangan besar bagi kualitas generasi bangsa pada masa mendatang.
Menilik pentingnya jajanan yang sehat di sekolah-sekolah, Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani, Setjen Kemendiknas pada 10 Ju-ni 2009 meluncurkan program Kantin Sehat Sekolah. Prinsip dasarnya yaitu membantu sekolah menata kantinnya supaya bisa menjajakan makanan yang sehat dan aman dikonsumsi. Untuk memastikan efek positif program yang ada, Kemendiknas menggandeng Badan POM dan SEAFAST (South East Asia Food and Agricultural Science and Technology) Center, IPB, Bogor.
"Program Kantin Sehat Sekolah terbukti tidak sia-sia. Kami sadar betul, bahwa anak-anak perlu mendapat jajanan yang sehat. Ba-yangkan saja, bagaimana jadinya bila enam tahun di SD terus-terusan mendapat jajanan yang tidak sehat. Pasti berdampak buruk," kata Drs. Peristiwa Karo Karo, Kepala Sekolah SD 18 Pekayon Jakarta Timur, yang tahun 2010 mendapat bantuan 25 juta untuk membantu penataan kantinnya.
Program tersebut merupakan intervensi kepada jajaran sekolah untuk memberdayakankantinnya. "Ini merupakan program yang langsung menyasar sekolah, guru, orangtua siswa. Langsung intervensi. Tujuannya mem-berdayakan masyarakat sekolah dalam mewujudkan pembinaan keamanan panganjajanan anak sekolah, penataan kantin sekolah supaya memenuhi standar kesehatan, dan memonitor pelaksanaan sekaligus evaluasi dan reward," kata Prof. Dr. Ir. Dodi Nandika, M.S, Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Nasional.
Menjamin tersedianya makanan yang berkualitas dan sehat di sekolah punya nilai strategis. Anak yang sedang berada di masa pertumbuhan membutuhkan asupan gizi yang seimbang dan mendu-kung perkembangan optimal otaknya. Program Kantin Sehat dan Sekolah Sehat memang tidak bisa merengkuh semua sekolah yang ada di Indonesia. Harapannya, ada kegiatan konkrit dan pemicu yang bisa merangsang tumbuhnya kesadaran akan kesehatan. Terutama di sekolah-sekolah.
Dukungan semua pihak, baik itu pemerintah daerah, Badan POM, masyarakat, dunia usaha dan pedagang amat diperlukan. Sebagai gambarannya, penelitian Badan POM RI tahun 2006 di 18 provinsi, 195 SD menunjukkan jajanan kesukaan anak sekolah yang tak memenuhi syarat jumlahnya lebih dari separo. Es sirup/limun/mi-numan ringan misalnya 62,5 persen tak memenuhi syarat kesehatan. Bila Indonesia percaya bahwa masa depan bangsa ini ditentukan lewat cara memperlakukan ana-kanak kita, maka kantin yang sehat jadi hal wajib. Indonesia hebat bila kantinnya sehat.
Sekolah sekali lagi memegang kunci pendidikan kesehatan untuk anak. Baik itu kesehatan badan maupun kesehatan jiwa. Hampir tiap hari, lebih kurang ada 40 juta anak usia sekolah berada di sekolah. Hampir seperenam penduduk Indonesia bersinggungan dengan sekolah. Karena itu menyediakan makanan dan sekolah yang sehat punya sumbangan besar bagi bangsa ini.





Powered By Blogger

Ayo Gabung di Sini !!

Arsip Blog