Senin, 25 Mei 2009

MUSIK MARAWIS HAJIR JABAL QUBAES

Hajir Marawis Jabal Qubaes

Pimp. H. Zamroni

Musik Tradisi Medono

A. LATAR BELAKANG

Musik tradisional merupakan musik kebudayaan yang lahir dari budaya daerah setempat secara turun temurun yang ada pada masyarakat tertentu. Musik ini ada yang tetap dilestarikan oleh masyarakat setempat, adapula yang hilang oleh pergeseran zaman.

Selama ini musik-musik tradisional terutama musik tradisional yang bersifat keagamaan sudah mulai terasa asing terutama bagi anak remaja sekarang ini. Banyak remaja yang menganggap musik tradisional itu membosankan. Mereka lebih suka mendengarkan musik yang berbau mancanegara, sehingga yang berkembang pada saat sekarang ini adalah musik-musik mancanegara. Dengan semakin berkembangnya musik mancanegara di negeri kita ini akan membawa dampak buruk, yaitu semakin hilangnya musik tradisional negeri kita ini.

Untuk itu, kita harus dapat mencintai musik-musik tradisional. Seperti di Pekalongan, daerah yang masih melestarikan musik tradisional salah satunya yaitu di daerah Medono. Di Medono ada semacam musik tradisional yaitu Marawis Jabal Qubaes, marawis ini semacam musik rebana. Alunan lagu yang dilantunkan dari Marawis Jabal Qubaes ini sangat enak didengarkan sehingga masyarakat Medono masih tetap melestarikannya. Untuk itu kami memilih judul “Hajir Marawis Jabal Qubaes Daerah Medono”.

B. ISI

1. Sejarah Musik Marawis

Secara umum :

Musik Marawis pertama kali dicetuskan di Pekalongan oleh Habib Bakir. Habib Bakir mempunyai ide untuk mengembangkan Marawis di Pekalongan. Beliau menyuruh orang Betawi untuk melatih di Pekalongan khususnya anak-anak Sampangan. Setelah anak-anak di Sampangan sudah mahir, mereka mengembangkan di kelurahan lainnya di Pekalongan. Akhirnya berkembanglah musik marawis ini di daerah Medono.

Secara khusus :

Musik Marawis di Medono terbentuk pada tanggal 1 Muharam 1428 H. Lalu oleh para tokoh agama dan para pemuda setempat diberi nama ”Hajir Marawis Jabal Qubaes”.

2. Keunikan Musik Marawis

Memiliki Tari Zafin

Mempunyai vokal pribadi

Mempunyai variasi sendiri, bisa dikombinasikan dengan musik elektrik, seperti gambus.

3. Alat-alat Musik yang Digunakan :

Dumbuk

Hajir

Marawis

Tamborin

Tam-tam

Tempo

Contoh Gambar :

Dumbuk Hajir

Marawis Tamborin

4. Tokoh-tokoh Musik dan Para Pemain

Musik Marawis :

aUstadz Nizar

bUstadz Zamirudin

Ustadz Sahal

Ustadz Hamid

Ustadz Zakir

Para Pemain :

a. Farichin ( Dumbuk )

b. Nidhom ( Hajir )

c. Rifki ( Tamborin )

d. Dody ( Tam-tam )

e. I’ad ( Tempo )

f. Rif’an, Dien, Agym, Ishaq ( Tari Zafin )

g. Imam, Lucky ( Vokal )


5. Fungsi Musik

Fungsi musik ini adalah untuk mengiringi suatu acara, misalnya pada acara khitanan, resepsi, pengajian-pengajian, dan hari-hari besar Islam.

6. Peranan Musik

Musik ini berperan untuk sosialisasi bagi para remaja agar dapat mengisi waktu-waktu luangnya dengan memainkan musik Marawis.

C. KESIMPULAN

Musik Hajir Marawis Jabal Qubaes yang terletak di daerah Medono Pekalongan ini biasa dimainkan oleh para tokoh agama dan para pemuda dalam memperingati acara keagamaan.

MUSIK QOSIDAH NURUL BALLAD KRAPYAK

MUSIK QOSIDAH "NURUL BALLAD"
TRADISI DAERAH KRAPYAK LOR PEKALONGAN

Alhamdulillahi robbil alamin ,

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt atas hidayah, inayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu

Kami selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu untuk menyelesaikan makalah ini sesuai waktu yang di tentukan.kami menyadari bahwa dalam menyelesaikan makalah ini terdapat kekurangan dan kelemahan. Untuk itu,kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini di masa mendatang.

Akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfat bagi kita semua.Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Pekalongan, maret 2009

Penyusun


A.Latar belakang

Kami memilih musik qosidah sebagai musik daerah yang kami angkat ke dalam makalah ini karena, musik qosidah sekarang ini dianggap sebagai musik yang kampungan atau ndeso . padahal musik qosidah yang notabene adalah musik yang syairnya berisi tentang puji-pujian terhadap Allah swt dan Nabi Muhammad saw dan biasanya dinyanyikan di hari-hari besar umat islam. Oleh sebab itu, kami sebagai tunas bangsa harus berusaha melestarikan musik tradisional yang telah ada,agar tidak menghilang dan diklaim oleh Negara lain seperti halnya hasil budaya-budaya Indonesia yang telah hilang.


B.ISI

1.Sejarah Musik Qosidah

Awal adanya musik Qosidah adalah pada zaman nabi Muhammad saw.Pada zaman itu masyarakat sering menyanyikan lagu-lagu Qosidah untuk menyambut kedatangan nabi Muhamad saw.yang hijrah ke Madinah.Masyarakat setempat menyanyikan lagu-lagu Qosidah sebagai wujud rasa kecintaan mereka kepada nabi Muhammad dan Allah swt.

Musik Qosidah berkembang di Indonesia sekitar tahun 1960-an.Pada tahun ini banyak artis-artis yang suka menyanyikan lagu-lagu Qosidah.Diantara artis tersebut adalah Koesplus.Kemudian musik Qosidah berkembang pesat di daerah-daerah Indonesia termasuk Kota Pekalongan.


2.Keunikan Musik Qosidah

Secara umum lagu-lagu dari musik Qosidah adalah lagu-lagu islam(arab).Tapi disinilah keunikan musik Qosidah , semua lagu-lagu Qosidah,nada dari setiap lagu dapat diubah nadanya kedalam beberapa jenis musik,seperti pop,dangdut,dll.Keunikan kedua lagu-lagu Qosidah bermacam-macam dan setiap lagu mengandung isi islami.

3.Alat-Alat Musik yang Digunakan :

1. .Kendang

2. Terbang

3. Suling

4. Organ

5. Biola

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/e4/Prop._Tabla.jpg/225px-Prop._Tabla.jpg

4.Tokoh-Tokoh Musik Qosidah :

v Ummi kulsum (timur tengah)

v Mu`amar (Jakarta)

v Salafudin (Sampangan)

v Halimah (Buaran)

Para pemain musik Qosidah"Nurul Balad"

· Sofiah

· Rofiah

· Rosmini

· Tuti

· Tadak

· Hidayah

· Munadhiroh

5.FUNGSI MUSIK QOSIDAH

ü Untuk mengiringi adat istiadat perkawinan,khitanan,dan untuk menyambut hari khusus islam seperti:Maulid Nabi Muhammad SAW

ü Sebagai sarana hiburan bagi masyarakat

6.PERANAN MUSIK QOSIDAH

* Sebagai kebanggaan seni budaya daerah yang mempunyai karakter dan cirri khas daerah.

* Sebagai unsure ekspresi dan komunikasi sosial budaya bagi masyarakat daerah setempat.

* Sebagai dorongan untuk mempunyai rasa cinta dan bangga terhadap potensi daerah yang perlu dilestarikan dan di kembangkan sebagai bagian dari kekayaan budaya nasional.

7.CONTOH LAGU

Kota santri

Suasana di kota santri

Asyik senangkan hati

Suasana di kota santri

Asyik senangkan hati

Tiap pagi dan sore hari

Muda-mudi berbusana rapi

Hilir mudik silir berganti

Pulang pergi mengaji

Duhai ayah,ibu berikanlah

Izin daku,untuk menuntut

Ilmu pergi kerumah guru

Mudak di kota santri

Banyak ulama kyai

Tumpuhan orang mengaji

Mengaji ilmu agama

Assalamualaika

Assalamualaika

Zainal ambiya`

Assalamualaika

Atqol ambiya`

Assalamualaika

Ashfal ashfiya`i

Assalamualaika

Azkal askiya`i

Assalamualaika

Mirrobbissma`i

Assalamualaika

Dai mambi lanqidho`i

Assalamualaika

Akhmadu ya khabib

Assalamualaika

Thoha ya thobibi

C.KESIMPULAN:

· Sebagai warga Negara Indonesia kita harus menjaga dan mengembangkan musik-musik tradisional yang ada di Indonesia.

· Kita tidak boleh menghina musik dalam negeri.

Daftar pustaka:

Nara sumber:

Bapak Sholichin,selaku pimpinan musik Qosidah

RUTINITAS PARA PENGGAMEL PEKALONGAN

MUSIK GAMELAN

Musik Tradisi Jawa Tengah


A. Latar Belakang Pemilihan Judul

Pemilihan judul “RUTINITAS PARA PENGGAMEL PEKALONGAN” yang kami buat berdasarkan musik tradisi yang berkembang di daerah Jawa Tengah. Musik gamelan dilahirkan oleh nenek moyang dan dikembangkan, serta daerah kami, musik gamelan yang paling erat dengan kebudayaan di daerah kami. Meskipun di zaman sekarang ini, gamelan sudah tidak pernah terdengar di telinga masyarakat Pekalongan. Beredarnya musik dari luar negeri seakan-akan membuat masyarakat enggan mengenai musik daerah dari budaya Indonesia. Ini membuktikan bahwa kehadiran musik gamelan / daerah saat ini dapat dikatakan hampir punah oleh sebagian kalangan. Sebenarnya musik gamelan ini lebih unik, lebih menarik daripada musik jazz, pop, rege, dangdut. Namun keunikan ini diabaikan karena maraknya musik manca yang masuk ke Indonesia, berbeda dengan penilaian orang luar negeri, mereka lebih sangat menghargai dan mengakui musik daerah dibanding musik-musik lainnya. Terbukti saat pementasan gamelah dilakukan di luar negeri, masyarakat luar negeri sangat tertarik. Terlebih pada saat pementasan dalam wayang Ki Mantep ada Sinden yang berasal asli dari Belanda dan Jepang. Maka dari itu, pembuatan makalah ini bertujuan agar masyarakat daerah Jawa kembali menyegani musik daerahnya dan kembali bangkit untuk membangkitkan musik di daerah Jawa yang sekarang hampir punah.

B. Isi

1. Sejarah Musik

Sejarah musik ini sendiri berasal dari Nenek moyang yang diwariskan melalui tutur secara langsung. Dan berasal dari daerah Jawa Tengah. Cara pewarisan dari musik gamelan ini adalah diwariskan secara turun-menurun dari satu generasi ke generasi berikutnya.

2. Keunikan Musik

Keunikan musik gamelan ini terdapat pada banyak bunyian antara bambu, kayu, logam dan kawat. Walaupun unsure-unsur yang digunakan cukup sederhana, namun bunyinya menciptakan bunyi keunikan dari setiap alat-alat musik. Walaupun berbeda bentuk, ukuran, volumenya namun dapat dipadukan dengan selaras. Keunikan lainnya dari gamelan adalah menggunakan tangga nada slendro dan pelog yang unsurnya sama dengan susunan nada-nada pentatonic non-simitone.


3. Alat-alat musik yang digunakan

· rebab

· Gender

· Barong

· Gendhang

· Bonang Barong

· Bonang Penerus

· Demong

· Saron Barong

· Saron Penerus

· Slentem

· Gambang

· Gong

· Kempul

· Kenong

· Ketok

· Kempyang

· Siter



4. à Gendhang = Bp. Darsono

à Sinden = Ibu Rini, Ibu Tini

à Bonang Barong = Bpk. Purnomo

à Bonang Penerus = Bp. Kawit

à Kenong = Bp. H. Ramijan

à Gong = Bp. Mulyadi

à Rebab = Bp. Siswanto

à Bonang = Bp. Edi

à Ketok & Kompyang = Bp. Kusnandi

à Gambang = p. Sudiro

à Slentem = Bp. Ramelan

à Siter = Bp. Agus



5. Fungsi musik Gamelan

à Sebagai nilai budaya daerah Jawa

à Sebagai nilai spiritual atau sacral

à Sebagai pesan moral

à Sebagai pertunjukan

à Sebagai hiburan masyarakat

à Sebagai musik untukmenjaga keharmonisan musik di Indonesia

6. Peranan Musik

à Pemimpin irama yaitu Kendhang

à Pemangku irama yaitu Kethuk, Kenong, Kempul, Gong, dan Kompyang

à Pemimpin lagu yaitu Barung

à Pemangku lagu yaitu Demong dan Slentem

à Pemangku Yatmaka yaitu Gender, Gambang, dan Celempeng

à Pembuka jenis nada yaitu rebab

à Peramai suasana yaitu Siter, Keprak, Kecer.




DAFTAR PUSTAKA

Nara Sumber : Darsono, S.Kar.


Oleh : Kelas X.4

Amalia Deby

Asrti Amai S

Dewi Yuniar

Dharma Arifiadi

Yuliantika H.

NB : Terjadi kesalahan dalam pengambilan gambar, keterangan waktu yang tertera Tgl 2/1/2006 Padahal tgl pengambilan yang sebenarnya adalah Tgl 16 Maret 2009 Jam 21.00 – 22.00. Karena tidak terprogramnya pengaturan tgl dan waktu pada Kamera Digital yang kami gunakan. Terima Kasih.

BARONGSAI PEKALONGAN


















Seni Barongsai

A. Latar Belakang Pemilihan Judul

Judul di atas kami pilih karena cukup sederhana dan mudah dipahami. Kami membahas seni ini karena cukup khas di daerah Pekalongan. Seni yang berasal dari Negara China ini cukup popular di Kota Pekalongan ini. Walaupun tokoh-tokoh musiknya tidak kami temukan, namun ini banyak ditemukan dalam perayaan-perayaan besar.

B. Isi

1. Sejarah

Kesenian Barongsai ini mulai dikenal pada zaman Nan Bei tahun 420 – 589 Masehi. Kala itu pasukan dari raja Song Wen Di kewalahan menghadapi serangan pasukan Gajah raja Fan yang dari Negeri Lin Yi. Seorang panglima perang bernama Zhang Que membuat tiruan boneka Singa untuk mengusir pasukan raja Fan itu. Ternyata upaya itu sukses membuat raja Fan itu pergi dan tarian itu dinamakan Barongsai yang kini sudah popular.

2. Keunikan Seni Barongsai

Tarian dan Gerakan :

Tarian Singa terdiri dari 2 jenis utama yakni Singa Utara yang memiliki Surai Ikal dan berkaki empat. Penampilan Singa Utara kelihatan lebih natural dan mirip Singa daripada Singa Selatan yang memiliki sisik serta jumlah kaki yang bervariasi antara 2 / 4. kepala Singa Selatan dilengkapi dengan tanduk sehingga kadang kala mirip dengna binatang “Kilin”.


Gerakan antara Singa Utara dan Singa Selatan juga berbeda. Bila Singa Selatan terkenal dengan gerakan kepalanya yang keras dan melonjak-lonjak seiring dengan tabuhan gong dan tambur, gerakan Singa Utara cenderung lebih lincah dan penuh dinamika karena memiliki empat kaki.


Satu gerakan utama dari tarian Barongsai adalah gerakan kaki Singa memakan amplop berisi uang yang disebut dengan istilah “Lay See” di atas amplop tersebut biasanya ditempeli dengan sayuran, selada air yang melambangkan hadiah bagi sang Singa. Proses memakan “Lay See” ini berlangsung sekitar separuh bagian dari seluruh tarian Singa.

3. Alat Musik yang digunakan






4. Fungsi Seni Barongsai :

a. Sarana entertinment (hiburan)

b. Sarana olah raga Fisik (bagi Pemainnya)

c. Sarana Penolak bala

d. Mengekspresikan optimisme, kedamaian dan kesejahteraan

5. Peranan Seni Barongsai :

a. Memperingati Hari Besar

b. Mengusir hal-hal buruk

c. Sebagai ajang mengekspresikan minat pada seni

d. Dipertunjukkan saat upacara-upacara penting lainnya, seperti : Peresmian Perkantoran, Toko, Restoran, Hotel, dan lain sebagainya.

e. Kebutuhan ritual / keagamaan.

C. Kesimpulan

Seni Barongsai ini harus kita lestarikan lagi agar budaya ini tidak hilang seiring berkembangnya zaman. Kita harus menghargai tradisi yang sudah diwariskan dan patut kita lestarikan serta kita juga dapat menjaga kekhasan budaya ini, walaupun sekarang jaman semakin modern.

Daftar Pustaka

Nara Sumber :










Powered By Blogger

Ayo Gabung di Sini !!

Arsip Blog