Jumat, 13 Maret 2009

TOLERANSI BER_AGAMA

SOLIDARITAS YANG TINGGI DI S M A G A

Saat pertama kali menginjakkan kaki di SMAN 3 Pekalongan, saya akan merasa saya paling berbeda diantara murid-murid lainnya. Akan tetapi, ketika acara MOS dimulai, ternyata perasaan saya salah. Ternyata meskipun saya dan teman-teman saya yang berbeda keyakinan, mereka siswa-siswi muslim lainnya tetap menghargai dan menganggap keberadaan saya dan teman-teman saya sebagai teman mereka apa adanya.
Kami pun bisa menjalin hubungan pertemanan yang baik dan membangun kekompakan, kerjasama baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Dan ternyata rasa solidaritas itupun tidak selesai hanya pada waktu MOS saja tapi rasa solidaritas itu tetap ada hingga sekarang tetap ada dan saya berharap rasa solidaritas itu tetap ada hingga saya lulus.
Setelah saya sekolah di Smaga, hingga saya kelas 2 ini saya melihat ternyata ada satu hal yang unik dan berbeda dari sekolah-sekolah lain yaitu rasa solidaritas yang ada di Smaga. Tak seperti di sekolah lain, di Smaga ini tidak ada pertemanan dengan melihat perbedaan ras, suku, agama, dan lain-lain.
Seperti misalnya kebersamaan saat istirahat kita jajan, makan, bersama-sama. Apabila ada jam pelajaran yang kosong dimana guru mata pelajaran tersebut berhalanganan hadir dan meninggalkan tugas, kami mengerjakan tugas bersama-sama dengan hati yang senang, walaupun banyak bila dikerjakan bersama menjadi ringan.
Saya sangat senang bisa bergabung ke dalam lingkungan mereka sehingga ini dapat menambah pengalaman hidup saya bergaul dengan sesama tanpa pandang bulu, ras, agama.


DIN OCTAVIANI
XI IPA 2
2008
(adalah siswi beragama Budha yang merasakan adanya toleransi beragama di lingkungan SMAN 3 Pekalongan)
Powered By Blogger

Ayo Gabung di Sini !!

Arsip Blog